- Paduppa Resort Terbaik untuk Bersantai di Tanjung Bira -. Pandemi masih belum usai tapi hasrat untuk liburan untuk mentok sampai ke ubun-ubun, ya mau bagaimana sudah delapan bulan ini aktifitas saya lebih banyak di rumah saja. Dari Lebaran kemarin sudah ingin berlibur tapi ya mau gemana, jangankan liburan pergi ke pasar saja kadang masih suka khawatir.
Tapi melihat keadaan dan kondisi yang ada, sudah banyak orang yang mulai beraktifitas di luar rumah termasuk liburan akhirnya Long weekend kemarin saya putuskan untuk berlibur dan menginap di Tanjung Bira. Sebelum berangkat kami berdoa dulu agar selamat di jalan dan terlindung dari hal-hal yang tidak diinginkan dan pastinya siap sedia menjalankan protokol kesehatan.
Saya memilih Paduppa Resort untuk jadi tempat menginap saya, alasannya karena memang sudah lama ingin menginap di sini plus di sini ada pantai pribadi, jadi saya bisa berenang tanpa harus ke pantai Bira atau Bara yang biasanya padat oleh pengunjung. Awalnya saya berencana untuk menginap selama 3 hari 2 malam di sini. Sayangnya semua kamar sudah full booked, ya namanya juga lagi long weekend. Akhirnya saya hanya kebagian menginap untuk satu hari saja, yaitu di tanggal 31 Oktober pada hari Sabtu. Okay nggak apa-apa yang penting judulnya masih bisa liburan.
Paduppa Resort di Tanjung Bira - Bulukumba
Paduppa adalah sebuah nama yang berasal dari bahasa Bugis, yang kurang lebih memiliki arti melayani/menyambut. Nama Paduppa juga dikenal sebagai nama sebuah tarian yaitu Tari Paduppa, pada zaman dahulu tarian ini dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian Paduppa biasa ditarikan pada acara penyambutan Raja, dalam tarian ini para penari akan membawa serta bosara yaitu piring-piring yang berisikan beras, kue tradisional dan lainnya. Nilai dan filosofi yang ada dalam tarian ini menjadi sebuah nilai yang menginspirasi Paduppa Resort dalam melakukan pelayanannya kepada para tamu yang menginap di sana.
Para tamu dianggap sebagai raja dan ratu yang wajib disambut dengan keramahan, dilayani dan dihormati juga disuguhi dengan pelayanan dan hidangan terbaik. Dari Makassar saya berangkat lumayan siang, jadi sampai Tanjung Bira sudah terlalu sore.
Sesaat setelah sampai di sana dan parkir mobil, staf hotel langsung sigap membawakan barang bawaan ke lobby. Lobby Paduppa Resort memiliki konsep yang unik, terbuka tanpa dinding dan atap. Di area lobby terdapat kursi bench unik yang dibuat mengililingi pohon, ada dua buah bench di sana. Semua barang bawaan saya langsung disemprot oleh desinfektan dan dibawakan ke kamar. Setelah selesai melakukan check in, staff hotel langsung membawakan handuk dingin dan welcome drink yang disajikan dalam nampan kayu. Cara penyajiannya pun unik, tamu akan di suruh duduk di bench kayu baru kemudian minuman disajikan. Staff hotel akan setengah duduk dihadapan tamu dengan posisi satu kaki berada di lantai, persis seperti posisi dalam tarian Paduppa.
Paduppa Resort adalah penginapan dengan konsep private resort yang berada di atas tebing yang menghadap ke lautan lepas. Paduppa Resort berada di Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba. Posisi resort ini ada di antara pantai Tanjung Bira dan pantai Bara.
Saat ini di Paduppa Resort baru tersedia 8 kamar saja. Kamar di Paduppa Resort berada di area yang cukup tersembunyi. Dari lobby hotel menuju kamar para tamu harus jalan dulu menyusuri koridor terbuka yang terbuat dari kayu, koridor ini dibuat beberapa centimeter lebih tinggi dari tanah. Di sisi kanan koridor ditutup oleh tembok dari bebatuan alam berwarna krem, sisi kirinya terdapat tanaman bunga bougenville yang ditaruh di dalam pot yang dibuat permanen juga dari batuan alam.
Di Paduppa Resort ada dua jenis kamar yang bisa dipilih oleh pengunjung, yaitu kamar dengan bathup dan kamar tanpa bathup. Type kamar dan fasilitas yang diberikan sama persis, yang membedakan hanyalah ada dan tidaknya bathup. Kamar dengan bathup atau bak mandi dibandrol dengan rate harga yang lebih mahal, bathup yang saya bicarakan ini bisa dibilang istimewa karena posisi bathup bukan ditaruh di kamar mandi melainkan di balkon luar yang menghadap ke laut. Jadi para tamu bisa berendam sambil bersantai dan menikmati pemandangan alam yang luar biasa cantik.
Salah satu alasan yang membuat Paduppa Resort istimewa adalah semua kamarnya adalah type kamar sunset view alias menghadap persis ke arah matahari terbenam. Saya dan paksu memilih untuk menginap di kamar tanpa bathup, yaitu di kamar B. Saya merasa telah membuat keputusan yang tepat karena kamar tanpa bathup posisinya lebih menjorok keluar ke arah tebing jadi kami bisa mendapatkan pemandangan sunset seutuhnya tanpa halangan dinding balkon dari kamar sebelah.
Fasilitas yang ada di Paduppa Resort hanyalah kamar yang nyaman dengan pemandangan yang indah, resort ini tidak memiliki kolam renang, restoran, fasilitas olah raga atau fasilitas lainnya. Paduppa cocok untuk kalian yang ingin staycation santai di pantai tanpa ganguan, karena kalian nggak perlu berinteraksi dengan tamu lainnya. Pas banget seperti liburan yang saya harapkan, pengen bersantai dan senang-senang tapi tetap bisa social distancing, nggak akan bertemu dengan banyak orang.
Sarapan pagi di sini akan disajikan di dalam kamar, sarapan bisa dipesan mulai jam 06.00 - 10.00 WITA. Kebetulan saya dan paksu berencana untuk berenang di laut, jadi saya memesan sarapan di jam 06.30 WITA sebelum saya pergi ke pantai, maklum saya gampang masuk angin kalau berenang dengan kondisi perut kosong.
Sarapan tersedia dalam menu, menu Indonesia dan western. Saya dan paksu memilih menu kombinasi, Indonesia dan western. Untuk menu Indonesia yang disajikan adalah nasi goreng dengan telur mata sapi plus kerupuk dan sambal. Untuk menu western disajikan the full English breakfast yang terdiri dari roti panggang, telur mata sapi, sosis, baked beans, grilled tomato dan beef bacon disajikan lengkap dengan teh hangat. Menu tambahan ada buah potong, serabi coklat, infused water dan jus, menu sarapannya berhasil bikin kenyang soalnya yang makan cuma kami berdua.
Kamar Paduppa Resort yang Enak buat Bersantai
Paduppa Resort sangat mengendepankan nilai budaya lokal, selain dari namanya nilai tersebut bisa dilihat dari seragam yang digunakan oleh para staf hotel. Seragam yang terdiri dari baju dan kain tenun yang dominan warna hitam itu merupakan baju tradisional dari suku Kajang yang berasal dari Bulukumba.
Begitupun dengan bangunan kamar penginapannya, bangunan kamar yang berada persis di atas tebing karang dibangun menyerupai rumah panggung khas suku Bugis. Bangunan kamar didominasi oleh material kayu, mulai dari lantai, dinding hingga atapnya. Hanya bangunan kamar mandi saja dibangun permanen menggunakan beton dan batuan.
Khusus untuk bagian atap bangunan, kayunya didatangkan langsung dari Toraja dan daun rumbianya dari daerah Takalar. Dinding kamar dibuat dari kayu dan bahan polycarbonate berwarna putih, sehingga memberi kesan terang dan luas. Tempat tidurnya berukuran queen size di taruh di bagian tengah ruangan yang posisinya lebih tinggi sekitar 50 cm dari pintu masuk dan kamar mandi. Posisi tempat menghadap ke balkon, persis di depan pintu kaca yang memisahkan kamar dan balkon.
Jadi kalian bisa tidur-tiduran sambil melihat birunya laut dan mendengar suara ombak. Apalagi pas saya nginep pas bulan purnama, jadi cahaya bulan memantul di permukaan air laut. Cantik banget!
Bisa lihat sunset sambil bobo manja. |
Tempat tidur yang juga terbuat dari kayu dilengkapi dengan headboard yang juga berfungsi sebagai mini bar, di atas headboard diletakkan water boiler dan perlengkapan minum teh dan kopi. Sayangnya di bagian bawah headboard yang mirip meja ini tidak tersedia kursi atau stool, jadi kalau mau minum kopi atau makan agak susah ya duduknya. Masa duduknya lesehan di bawah he he he.
Headboard tempat tidur merangkap mini bar. |
Air mineralnya Equil dong, kalau mau nambah air mineral bisa beli air mineral ukuran 1 liter yang tersedia di kamar dengan harga 25 ribu. |
Area minibar bisa dibilang cukup sempit, posisinya ada dibelakang tempat tidur dan didepan lemari baju dimana ruang gerak yang tersisa dari minibar ke lemari baju hanya berjarak sekitar 40 cm saja. Di sebelah lemari baju terdapat kulkas ukuran kecil, lumayan buat taruh minuman kaleng atau makanan.
Karena bangunan kamar didominasi oleh kayu, jadi kalau saya berjalan kaki akan terdengar suara kayu yang berderit. Apalagi kalau jalannya lumayan lincah atau petakilan, bagian lantai dan tempat tidur langsung terasa sedikit bergoyang. Jadi untuk kalian yang ada rencana honeymoon di sini, ya you know what I mean lah yaa 😁. Pelan-pelan saja, jangan terlalu bersemangat *eh.
Area balkon kamar juga dihiasi oleh lantai kayu yang disusun rapi menyerupai garis-garis memanjang, sayangnya lantai ini dipasang tidak rapat, hati-hati jangan sampai handphone kalian atau barang-barang yang bentuknya kecil jatuh ke bawah. Bagian kiri dan kanan balkon dipasangi dinding partisi yang terbuat dari kayu dengan diameter dinding yang lumayan tinggi. Dengan begitu privasi para tamu cukup terjaga. Sayangnya bagian depan balkon hanya dipasangi 2 buah besi yang melintang secara horizontal sebagai pagar, untuk tamu yang memiliki batita dan toddlers harus lebih waspada ketika mengajak anak-anak bermain di balkon ya.
Untuk area kamar mandi Paduppa Resort juga dibangun dengan nature ambience yang kuat, nuansa kayu dan batu mendominasi bangunan kamar mandi. Kran air wastafel dibuat dari bambu dengan tombol pengatur volume air yang juga dibuat dari kayu. Dinding kamar mandi dibangun dari bebatuan alam, uniknya di bagian atas shower mandi ditutupi dengan atap yang setengah terbuka. Kamar mandi jadi nggak pengap, pagi sampai sore pun terang nggak perlu lampu tambahan. Sayangnya kalau malam, agak ngeri-ngeri sedap. Takutnya ada binatang yang masuk atau bagaimana kalau kebelet pas lagi hujan gede?😃
Untuk urusan main air laut Paduppa Resort memiliki akses langsung ke pantai sendiri, untuk berenang atau snorkeling. Jarak resort ke pantai juga lumayan dekat, tinggal jalan ke bawah tebing melewati jalan setapak dan tangga yang sudah disediakan. Di pantai ini kalian bisa bebas berenang dan snorkeling tanpa harus takut dan khawatir akan bertemu dengan kerumunan orang banyak, ini adalah sebuah privilege. Untuk kalian yang sudah pernah ke Tanjung Bira pasti tahu ya bagaimana padat dan ramainya pantai ini, fyi saat ini pantai Bara pun sudah mulai mulai ramai oleh pedagang dan pengunjung lho. Nah Pantai yang ada di Paduppa Resort ini bisa dibilang masih sepi banget, cuma ya itu pantai ini cuma bisa digunakan dari pagi sampai siang saja. Setelah lewat tengah hari air laut sudah pasang, meluap sampai ke area tangga. Jadi nggak bisa jalan-jalan di pinggir pantai.
Sepi banget kan pantainya. |
Untuk kalian yang suka snorkeling, kalian bisa dengan puas dan bebas snorkeling di sini. Area snorkeling berada sekitar 20 meteran di luar bibir pantai jadi kalian harus jalan dulu menjauh dari area pantai. Tenang airnya dangkal qo, kedalaman air hanya sekitar 1 meter lebih sedikit. Sayangnya sebagian besar terumbu karang di sini sudah banyak yang mati, tapi walaupun begitu kalian masih bisa bertemu dengan beraneka jenis ikan laut. Airnya pun bening, jadi sebenarnya tanpa snorkeling pun kalian sudah pasti bisa melihat ikan dengan jelas.
Air lautnya bening, kalau ada ikan bisa langsung kelihatan |
Jangan lupa untuk pakai sepatu snorkeling karena karangnya tajam, kemarin kaki saya pun robek sepanjang 5 cm karena pas jalan menginjak karang. Gara-gara males ngambil sepatu di mobil dan ke pantai pakai sendal jepit doang 😅. Untung lukanya nggak begitu dalam, jadi lanjut berenang lagi deh. Sepulang berenang langsung minta obat merah dan tensoplast ke staf hotel, langsung dong di kasih kotak P3K lengkap dengan obat-obatan.
Ada kejadian ngeselin pas saya nginep di sana, jadi ada sekelompok anak muda yang menginap di kamar yang posisi kedua dari kamar kami. Posisi balkonnya persis di sebelah kiri balkon kamar kami, hanya terpisah tanah kosong bagian depan balkon kamar sebelah.
Dari sore hari balkon kamar mereka lumayan ramai, karena di Paduppa Resort setiap kamar bisa diisi maksimal 4 orang. Habis magrib mulai deh mereka memutar musik menggunakan speaker portable kayaknya. Makin malam suasana qo jadi semakin ramai, mereka pada karaoke-an dengan volume yang mulai nggak santai. Nyanyi pakai mik segala 😆, niat banget kan sampai bawa mikrofon. Setiap ada yang nyanyi, temannya yang lain pasti berteriak " tareek sisss, semongko...". Padahal sudah lebih dari jam sembilan malam.
Niatnya liburan untuk mencari ketenangan dan kenyamanan seketika hilang gara-gara ulah mereka, awalnya saya diam saja karena toh paksu sudah tidur ini kalau saya kan ramai atau tidak tidurnya memang selalu tengah malam. Sampai akhirnya paksu terbangun dari tidurnya, trus dia langsung ambil handphone dong, telepon pihak hotel dan komplain karena merasa terganggu banget. Pihak hotel langsung menanggapi, tidak lama mereka berhenti karaoke-an tapi tetep menyetel lagu dengan speaker wkwkwk. Ya nggak apa-apa sih kalau kau santai sambil dengerin musik. Cuma kalau sambil karaoke segala, kayaknya nggak pas sama penginapannya. Di sini TV dan wifi aja nggak tersedia, artinya tempat ini memang menawarkan ketenangan, jauh dari hingar bingar dunia dan menawarkan konsep liburan yang menyatu dengan alam. Kalau mau karaokean mungkin mas dan mbaknya bisa melipir saja dulu ke Inul Vista atau Happy Puppy.
Protokol Kesehatan Saat Menginap di Paduppa Resort
Menurut Mas Firman, salah satu pegawai di Paduppa Resort semenjak buka kembali bulan Agustus lalu Paduppa Resort sudah menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal. Kamar akan dibersihkan dan disemprot desinfektan dua kali, yaitu setelah tamu check out dan beberapa saat sebelum tamu check in. Peralatan dan perlengkapan tiap kamar, setelah dibersihkan akan kembali ke kamar yang sama. Peralatan makan akan disterilkan di alat sterilisator.
Semua staf hotel yang bertugas menggunakan masker dan sarung tangan, saat bicara dengan tamu pun berjarak. Selama saya di menginap di sini, interaksi saya hanya dengan petugas hotel saja, yaitu saat check in/out dan saat pengantaran breakfast ke kamar.
Ya intinya kita semua mau menang dalam melawan pandemi ini ya, industri tetap harus bertahan masyarakat pun banyak yang sudah butuh hiburan. Semua bisa tercapai kalau kita semua sama-sama mau disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan tetap patuh pada aturan.
Buat saya dan paksu, Paduppa Resort bisa mewujudkan liburan nyaman tanpa harus khawatir dan berinteraksi dengan banyak orang. Untuk kalian yang ingin menginap di Paduppa Resort, sebaiknya lakukan pemesanan minimal 2 minggu sebelumnya ya, apalagi kalau mau nginep pas weekend.
Saat terbaik untuk menginap di sini adalah di bulan Desember, karena posisi sunset pas persis ada di seberang kamar. Fyi musim hujan di Tanjung Bira baru dimulai di akhir Desember jadi booking kamar di awal-awal masih aman gaes.
Booking kamar bisa dilakukan Platform Online Travel Agency atau bisa via Whatapps. Untuk info lebih lengkap kalian kepoin aja akun instagramnya @padupparesort.
So far saya cukup puas menginap di sini, Paduppa adalah resort yang pas untuk bersantai saat liburan di Tanjung Bira. Staf hotelnya pun ramah dan sigap dalam melayani tamu. Btw kalau kalian nginep di sini jangan lupa untuk foto-foto, karena ada banyak spot foto yang instagramable. Sayang kan kalau dilewatkan begitu saja.
Apalah artinya liburan tanpa dokumentasi, nanti nggak bisa pamer di instagram 😁.
Be First to Post Comment !
Mau deh nanti ke Paduppa pas ke Bulukumba.
Penasaran sama tempatnya dan view nya juga cantik sekali. Staycation aja pasti betah banget
Asyik banget mbak lihat foto fotonya. Cocok buat aku nih yang suka keramaian. Pengenjuga main ke resort yang private gini.
Aku juga jatuh cinta nih sama view Paduppa.
Konsep kamarnya benar-benar brilian.
Btw, bagian ini favoritku:
"... jadi untuk kalian yang ada rencana honeymoon di sini, ya you know what I mean lah yaa ��. Pelan-pelan saja, jangan terlalu bersemangat *eh."
Kadang-kadang, susah, mau jaim dalam keadaan begini, hihihi.
Enaknya, bebaaaas, lepassss!
Hahaha...
Cakep banget Paduppa Resort ini kayak di luar negeri. Belum sampai ke Tanjung Bira. Nanti kalau kesana mau nginep disini aja
Kak Fi asik banget nginep di Paduppa.
Mengingatkanku sama dramanya Lee Min Ho sama Go Hye-sun di BBF.
Penginapannya sangat menyatu dengan alam.
masyaallah mba, speechless banget mba lihatnya, udah kayak surga di mata saya, secara udah lama ga traveling dna hanya stay at home udha mau 9 bulan, kangen banget buat jalan-jalan duuhh mau ikutan ke sana
Masyaallah ini indah banget mba. Impian buat berlibur nih. Pantainya deket banget ya Ampunn tinggal nyebur ya. Seger. Moment yang bikin bahagia sekali
kalau untuk makan siang dan malam ada resto di dekat paduppa resort mba?
Posting Komentar