Senin, 08 Januari 2018

Istri Ikut Campur dalam Urusan Pekerjaan Suami, Yey or Ney ?


Dalam sebuah penikahan seorang pria dan wanita yang melaksanakan akad pernikahan secara sah menurut agama maka setelahnya mereka resmi di sebut sebagai suami dan istri. Pernikahan merupakan sebuah babak baru dalam kehidupan seorang anak manusia, terutama pernikahan yang pertama kali yakk 😅 *eaaa. Sebuah babak yang akan membawa kita ke dalam sebuah hubungan panjang *InshaAllah yang penuh dengan komitmen dan kompromi. 

Biasanya setelah ijab kabul selesai dilakukan, Bapak Penghulu akan membacakan doa dan menginformasikan daftar kewajiban dan hak suami dan istri dalam berumah tangga. Padahal ya' menurut pengalaman teteh, perasaan sehabis ijab kabul itu rasanya dag dig dug seneng nggak jelas gitu. Boro-boro fokus dengerin apa kata Pak Penghulu, teteh mah fokus nahan sakit perut gerogi plus sibuk mencari-cari posisi photographer, bergaya sok nggak sadar lagi diphoto biar dapet moment candid tapi tetep cantik 😆.

Ketika pesta selesai digelar barulah kami sempat melihat buku nikah serta membaca isinya, di mana di dalamnya terdapat daftar hak dan kewajiban suami dan istri. Daftar yang saya blod dan highlight sebagai bekal hidup berumah tangga adalah daftar kewajiban suami dan hak istri 😊, sedangkan paksu menghafal daftar sebaliknya, jadi kita saling melengkapi ya kan.

Pekerjaan Suami Jalan Rezeki Istri 

Salah satu tugas utama seorang suami adalah wajib menafkahi istri lahir dan bathin, kita bahas yang lahir aja yakkk kalau bahas yang bathin NGERI nanti tulisan ini jadi viral ✌. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan  dan papan istri dan anak-anak merupakan sebuah tugas mulia yang harus dipikul oleh para suami. Paksu selalu bilang sama saya bahwa menurut beliau bekerja adalah pride nya seorang lelaki, bukan masalah apa pekerjaannya ?, di mana bekerjanya ? tapi proses usaha dia menjemput rezeki yang halal untuk keluarganya. Bagi para suami bekerja banting tulang untuk keluarga tercinta merupakan sebuah perjuangan yang mulia.

Dalam rumah tangga kami pekerjaan paksu masuk dalam daftar hal-hal yang dipertanggung jawabkan secara penuh oleh beliau. Maksudnya adalah untuk urusan pekerjaan paksu, saya memberikan kebebasan penuh kepada beliau untuk membuat keputusan dan melakukan pekerjaannya dengan baik dan leluasa, selama yang dilakukan adalah hal yang baik, bermanfaat, menghasilkan dan inget pulang 😅.

Baca juga : Dengan Poligami Apakah Pernikahan bisa Happy?

 Apakah istri boleh ikut campur dan mengatur pekerjaan suami?

Saya yakin setiap rumah tangga memiliki rules of the game nya sendiri-sendiri, yang akan saya bicarakan di sini adalah rules of the games keluarga kami, dengan skenario suami bekerja di kantor dan istri bekerja di rumah. IMHO ikut campur dalam urusan dan pekerjaan suami merupakan hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh seorang istri. Buat saya pekerjaan paksu adalah wilayah kekuasaannya yang harus diduduki dan diatur oleh beliau. Sebagai istri saya memang perlu tahu apa pekerjaan dan tanggung jawab yang diemban paksu, ya' wajib tahu secara garis besar nya karena menurut kami setiap pekerjaan pasti mendatangkan resiko yang harus ikut ditanggungnya. Jangan sampai ketika resiko itu datang, para istri nggak ngerti apa-apa,  nggak ngerti harus gemana, karena para istri tidak diinformasikan tentang apapun sebelumnya.

Tapi ada hal yang wajib digaris bawahi di sini, mengetahui bukan berarti boleh ikut campur dan ikut mengatur. Seperti paksu bilang di atas, "..pekerjaan adalah pride nya para lelaki .." menurut saya sebagai istri kita wajib memberikan ruang dan waktu pada para suami agar beliau mampu mengembangkan diri dan kemampuannya dalam berkarier. 



Jadi Awie nggak pernah ikut campur masalah karier Paksu? 

Ada kalanya saya diminta untuk memberikan pendapat dan pertimbangan, seperti ketika paksu memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan baru atau ketika paksu ditawarkan sebuah tangung jawab baru oleh kantornya. Atau ketika paksu menghadapi beberapa masalah dan kesulitan, kami biasa melakukan review dan saling mengingatkan untuk berrefleksi diri. Memberikan pendapat bukan berarti berarti kita boleh mengatur atau turut campur dalam menyelesaikan semua urusan pekerjaan suami ya, cukup memberikan pendapat dan nasihat yang dibutuhkan dan apa keputusan akhirnya semua saya serahkan kembali ke paksu.

Saya pun tidak harus tahu secara details apa saja pekerjaan beliau, menurut saya ada baiknya ketika kami punya area privasi masing-masing. Selain itu saya nggak tertarik untuk tahu pekerjaan beliau yang isinya penuh dengan table excel berisikan angka dan rumus yang rumit, so NOT ME banget 😜. Menjadi terlalu kepo dan terlalu sok tahu dalam urusan pekerjaan suami dimana pekerjaannya bukan bidang yang saya kuasai, malah bisa menjadi masalah dan memicu konflik dalam rumah tangga. Jadi saya memilih untuk lebih banyak mendengarkan dan menyerap informasi. Jadilah kuping yang suami kalian cari dan butuhkan, jangan biarkan ada kuping 👂👂 lain dalam rumah tangga kita 😉😊.

Bidang pekerjaan suami merupakan bidang yang bersebrangan dengan interest saya, walaupun begitu saya berusaha untuk memahaminya dengan banyak bertanya dan belajar dari sebagai sumber. Maksudnya buat apa? Ya biar nyambung kalau ngobrol 😅, tapi ya nggak usah maksain banget juga sih yang penting secara garis besarnya kita tahu dan paham. Jadi diri sendiri ajah, karena kita berumah tangga kan untuk saling melengkapi bukan mau bikin KAP 😁.

Apalagi sekarang semenjak paksu bekerja di sebuah kantor milik pemerintah, dimana pekerjaan yang beliau kerjaan adalah hal yang bisa dibilang mengandung informasi rahasia dan tidak boleh di share ke luar. Jadi saya memberikan ruang dan keleluasan bagi paksu untuk menyelesaikan pekerjaannya sendiri, kalaupun ada yang beliau share biasanya lebih kepada informasi tentang jadwal dinas ke luar kota dan sekedar informasi standar. Buat saya ini adalah sebuah bentuk kepercayaan yang saya berikan kepada paksu, sebagai seorang istri saya akan selalu mendukung dan memberikan dorongan penuh dengan cara selalu mendoakan dan  mengingatkan beliau agar selalu jujur dan berdedikasi pada pekerjaannya.

Baca juga : How I Met your Father

Menurut saya pekerjaan suami kita adalah jalan rezeki keluarga, di mana melalui pekerjaannya lah dititipkan rezeki yang telah di tetapkan oleh Nya sebagai rezeki istri dan anak-anaknya. Jadi sudah sepatutnya bagi para istri untuk selalu mendoakan suami agar pekerjaannya selalu diberikan kemudahan dan kesuksesan. Jika istri terlalu ikut campur dan mengatur dalam urusan karir dan pekerjaan, saya fikir rasanya kurang bijaksana. Karena toh yang harus menjalani semua pekerjaan tersebut adalah para suami kita, mereka yang akan dihadapkan secara langsung oleh berbagai kesulitan, masalah dan segala tetek bengek urusan kantornya. kita para istri paling cuma tahu pas suami curhat, ya kan? iya kalau curhatnya sama istri, kalau curhat sama ...*arghhh sudahlahh 😢😱😭. Makanya jadilah tempat yang selalu dicari dan dikangenin suami untuk pulang dan curhat, yuhuuu paksu sini pulang ke teteh awie *eaaaa 😍😂. (Semoga paksu setuju dengan tulisan di paragraf ini).

Ikut campur istri dalam karier suami bisa dilakukan dengan bentuk memberikan dukungan dan penghargaan atas kerja keras suami. Dukungan istri menjadi peran penting dalam kesuksesan yang bisa di raih oleh suami, dukungan istri dalam bentuk selalu ada di dekat suami dalam segala kondisi, baik dalam suka dan duka. 

Baca juga tulisan #SannengTalks lainnya tentang istri suka ikut campur pekerjaan suami
Tulisan Ka Ery dan Tulisan Qiah

Istri memang memiliki peran penting dalam kesuksesan yang bisa dicapai oleh suami baik dalam hidup dan pekerjaan. Sebuah pepatah china menyebutkan bahwa " Di belakang setiap pria yang sukses, ada seorang wanita hebat ", begitu besarnya peran istri bisa memberikan pengaruh dalam kehidupan para suami. Istri harus bisa memposisikan dirinya sebagai istri, ibu bagi anak-anaknya, teman dan penasihat bagi suaminya, suami dan istri bagaikan sebuah pakaian  yang akan memberikan gambaran baik/buruk bagi pasangannya. Kesuksesan dan kebaikan seorang suami akan dikaitan dengan peran sang istri yang ada di belakangnya, begitupun sebaliknya. Jadi suami dan istri adalah satu kesatuan yang bisa saling menguatkan atau menghancurkan.

Walaupun begitu istri pun harus memberikan kepercayaan dan ruang dalam hal pekerjaan dan karier suami. Pekerjaan dan karier adalah harga diri seorang suami, jangan lukai harga dirinya dengan terlalu banyak ikut campur dan mengatur. Kalau kalian gemana, suka ikut campur dalam hal pekerjaan dan urusan pasangan nggak sih? Curhat yuuuu.... 😊

Be First to Post Comment !
Eryvia Maronie mengatakan...

Setuju teh,
Sebagai istri kita cukup tau garis besar pekerjaannya suami. Gak usah terlalu kepo pengen tau detail, apalagi sampai ikut campur trus sok kasi saran atau masukan yang sebenarnya bukan wewenang kita.

Kalo saya sih, yang penting pemasukan lancar cyiiinnn... Wakwkakw ����

Abby Onety mengatakan...

Selalu adem baca blogx Awie... terstruktur. Kereen

tenriswahid mengatakan...

halo teh,, salam kenal.. saya tenri.
bermanfaat bgt postingan ini, bkin mikir. "suami dan istri ibarat pakaian untuk satu sama lain" ini note dari suami saya juga. terkait statement itu,, teteh bisa share pengalaman juga ke yg barusan nikah. gimna jd pakaian yg baik buat suami ����. Terima kasih teh,, salam kenal. ����

tenriswahid mengatakan...

sampai dua kali salam kenal 😂

Ndy Pada mengatakan...

Menjadi tempat curhat paling nyaman dan aman bagi suami, adalah salah satu tugas istri ya Teh.. Jangan sampe istri bocooor ke sana kemari :))

nian astiningrum mengatakan...

Saya dan suami kebetulan sama-sama kerja pada perusahaan yg sama tapi beda unit.. jadi, curhat masalah kantor sampai ke rumah itu biasa banget.. tapi tetep sih, ga bisa sangat detail, karena saya juga ga ngerti urusan teknik yang dikerjainnya :D
Salam kenal ya mbak ;)

Indri Noor mengatakan...

Sama mba... suami suka cerita (dan curhat) masalah pekerjaan. Tapi saya cuma sebagai pendengar dan teman sharing aja.

Fanny f nila mengatakan...

Sebenernya sih, aku dan suami slalunya sring ikut campur ttg kerjaan, karenaaaa kami kerja di perusahaan asing yg sama :D. Bedanya, dia slah satu pembuat aturan di perusahaan, sementara aku karyawan yg menjalankan aturan yg dia buat :D. Hahahaha. So, mau ga mau kita sling ikut campur. Kalo aku ga ngerti ama aturan dan prosedurnya, aku discuss ama dia. Gitu jg sbaliknya kalo dia mau tau kondisi ato kesulitan di branch2 gimana, dia bkl tanya aku.

Tapi seandainya, kami kerja di perusahaan beda yg ga saling berhubungan, mungkin aku jg ga mau terlalu bnyk ngatur soal kerjaan dia. Dia mau curhat, silahkan. Tp utk ksh pendapat, aku hanya berikan kalo memang dia minta :)

Nanie mengatakan...

Sebelum bekerja di kantor yg sekarang, bidang kerjaanku dan Anbhar sama. Jadi ya sering diskusi masalah kerjaan kantornya. Saya juga kenal ownernya dan kadang malah diminta masukan untuk beberapa masalah di kantor.

Jadi menurutku, tergantung kesepakatan antara suami istri sih ini :D

fillyawie mengatakan...

Cocok sekali yang disebutkan dikalimat penutup komen Ka Ery. Iya yang penting suami sehat, inget pulang dan pemasukan lancar kaya air keran wkwkwk.

fillyawie mengatakan...

Ihh Kaka masa sih, nanti aku geer lho ka. Aku kan banyak belajar dari blogger-blogger senior, salah satunya belajar dari membaca tulisan Ka Abby.

fillyawie mengatakan...

Hai Ten, salam kenal juga. Terimakasih sudah mampir ya :).

fillyawie mengatakan...

Iya ka, kalau curhat sama istri dijamin insha Allah aman. Nggak akan bocor kecuali.... wkwkwwk kecuali bapak suami macem-macem.

Bunda Erysha mengatakan...

Kalau suami saya lagi stres ama kerjaannya, dia suka berharap banget saya bantuin pekerjaanya. Tetapi, sayangnya karena saya nggak ngerti ama kerjaannya n ga jago ngtung. Akhirnya ga dibantuin wkwkwk

Hairi Yanti mengatakan...

Saya walaupun kuliah satu jurusan dengan suami tetap tidak paham hitung-hitungan di kerjaan suami. Hehehe... Jadi sama memilih mendengarkan saja dan mendoakan semoga diberikan kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Lia djabir mengatakan...

Kalau aku sih gak pernah campuri kerjaan suami. Bukan apa2...mau campuri juga gak ngerti samsek jd gmn baiknya aja menurut paksu

Primasari AndiMirati mengatakan...

ehm jadi banyak belajar setelah baca tulisan kak Awie ini.. terima kasih kak.. sangat inspiratif :)

Kartika Nugmalia mengatakan...

Kadang kalau nanya nanya suami soal kerjaannya da dijawab panjang lebar, saya cuma mlongo "oh gituuuu" karena ya gak mudeng mudeng amat hihihi

fillyawie mengatakan...

Mba Nian waduh bahagia sekali sekantor sama suami, bisa berangkat dan pulang bareng setiap hari.
Walau sekantor tetep harus menjaga privasi masing-masing ya 👍.

fillyawie mengatakan...

*toss dulu ahh. #team pendengar setia suami 😊.

fillyawie mengatakan...

Mba Fanny, aduh bikin ngiri banget deh. Suami dan istri jadi team yang solid dalam pekerjaan. Iya Mba, setiap case by case pasti beda cerita dan cara penangan nya ya.

fillyawie mengatakan...

Setuju ka, tergantung kesepakatan dan komunikasi dengan pasangan.

fillyawie mengatakan...

Wkwkwk sama Mba, aku juga nyerah kalau udah urusan menghitung 😁.

fillyawie mengatakan...

Kala urusan kerjaan memang hanya bisa diselesaikan oleh si empunya yang punya kerjaan tsb yaa. Setuju Mba mendoakan suami emang wajib dan kayaknya tenang aja kalau sudah mendoakan.

fillyawie mengatakan...

Iya Ka, apalagi pekerjaan suami ka Lia berhubungan sama nyawa manusia. Pasti Pa Dokter tahu yang terbaik untuk pasiennya.

fillyawie mengatakan...

Aku juga masih banyak belajar Prim, yuk belajar sama-sama 😊🙏.

fillyawie mengatakan...

Wkwkwk sama Mba Aya, aku pun ora mudeng. Kadang aku iya-in aja, biar kelihatannya mengerti, padahal ... 😂

Anonim mengatakan...

Kebanyakan istri selalu ingin adik2 nya ikut kerja suami padahal suami lebih tau mana2 yang pas dan kiranya bisa bersinergi dengan team suami dan lebih parahnya lagi istri biasanya seakan gak terima getu jika dari pihak suami merekrut keluarga sendiri sedangakan di pihak istri tidak padahal itu urusan profffesional semata.

Posting Komentar

Custom Post Signature

Custom Post  Signature