Selasa, 30 Mei 2017

Cita Rasa Negri Sakura di KOI Japanese Restaurant



“ Sebutkan saja menu makanan Jepang yang anda sukai, semua tersedia  di KOI Japanese Restaurant - Hotel Clarion Makassar

Sebuah pesan singkat masuk ke Line saya, bertanya : " Ka Awie hari senin kita makan siang yuk, kumpul2 sebelum bulan ramadhan. Bisa ikut join nggak Kak?"
Pesan itu datang dari Qiah, teman blogger yang paling sering saya tanyain permasalahan tentang blogging. Secara memang Ibu muda ini, salah satu Blogger andalan di Makassar.
" Senin ya, hmm boleh deh. tapi ketemuan di mana?" saya jawab kemudian.
Padahal buat saya ketemuan di mana ajah nggak masalah, saya kan anak baru di sini masih meraba2 tempat dan kafe buat nongkrong2. Walaupun sudah ada beberapa tempat masukan list 'nice place to hang out'.
Pesan balasanpun langsung saya terima :
" Kak, pernah makan di KOI Hotel Clarion belum? kita makan di sana yuk Ka? ".
" oo Saya belum pernah makan di sana, mau deh nyobain lunch di sana"
"Ok kak, Senin siang ya Kak jam 12an kita janjian di sana"
"Ok, siap "

Jadilah Senin siang minggu lalu saya memesan Gojek OL dengan tujuan Hotel Clarion Makassar, Rencananya mau makan siang sama teman2 sambil silaturahim sebelum bulan Ramadhan datang. Sebelum ke pergi ke Hotel Clarion saya harus pergi membayar tagihan air di depan komplek terlebih dahulu. Setelah tagihan air sudah di bayar, langsung cuss ke KOI Japanese Restaurant di Hotel Clarion untuk makan siang di sana sekalian nongkrong nongkrong dan gosip2 sebelum bergosip di larang 😆😅. 

Kalau kalian mendengar kata kata Japanese Restaurant, kira kira apa hal pertama yang terbersit dalam benak kalian? Apakah semangkuk Ramen yang  gurih nyoyy dengan taburan wijen dan potongan cabe yang bisa bikin bibir kita jontor tapi nggak kapok kapok buat terus menyuput kuahnya ramen, atau potongan sushi yang berjajar kaya rapi di taburin telur ikan terbang yang blink blink bikin nyess pengen langsung di lahap, atau Shabu Shabu yang kalau di ibaratkan mungkin seperti bowl of Happiness karena terdiri dari panci besar berkuah dengan isi rebusan yang enak semua, atauu…



Sambil naik Gojek ngebayangin menu makanan jepang yang kira kira mau saya pesan nanti. Di pelupuk mata sudah terbayang semua menu yang saya sebutkan tadi. Sambil berdoa dalam hati dengan sangat hikmad, Ya Tuhan semoga teman teman memesan menu yang berbeda2 ya, biar saya bisa icip icip semua menu yang ada *eh.

Alhamdulillah sampai di Hotel Clarion dengan selamat, trus langsung merapat ke KOI Restaurant yang ada di Lt.1 ½. 
Baca Juga : Borderless Experience of Taste di Masakini Makassar

Truly Japanese Restaurant 


Seperti kebanyakan Restoran Jepang KOI Japanese Restaurant di dekor dengan ambience yang cozy dan suasana yang agak gelap dan syahdu. Sepertinya Lighting restaurant memang di design untuk menimbulkan suasana nyaman bagi pengunjung. Sebagai penyeimbangnya di dalam KOI Restaurant digunakan banyak sekali furniture yaitu dining table dan dining chair yang di dominasi oleh kayu dan jok kursi berwarna creme, begitupun dengan bagian plafonnya pun di dekor dengan kayu berwarna senada dengan furniture. 




KOI restaurant buka dari jam 10.00-22.00 Wita, buka setiap hari Open All Day. Melayani para pengunjung restoran yang ingin menikmati menu shabu2, Yakiniku, Tempanyakki, Berbagai jenis Shusi dan Ramen, Shasimi dan berbagai hidangan Jepang lainnya. 

KOI merupakan restoran yang memang menspesialisasikan diri dalam hidangan Japanese Food. Restoran ini merupakan Restaurant Hotel Clarion, yang hadir di Makassar semenjak tahun 2011.  Itu menurut cerita pihak Restaurant yang sempat saya tanya2, ketika menunggu teman2 yang lain. Kalian sudah kah mampir ke sini? Jangan mau kalah sama anak Tangsel yang nyasar di Makassar ini ya xixixi

Cantik ya Perempuan di lukisan ini 

Cobain Menu Ini deh


Ini memang kali pertama saya makan di KOI Restaurant, biasanya kalau pertama kali datang ke sebuah restaurant saya biasanya cari menu yang ada tanda Chef Recommendation. Maksudnya menu2 yang di rekomen sama Chefnya, pastinya menu yang enak dan best seller. Sambil nunggu teman yang lainnya datang saya sempetin untuk lihat menu2 yang di pajang persis di depan Restaurant, berkali kali membolak balikkan buku menu untuk mempersingkat waktu pas memesan makanan nanti. 

Siang itu saya janjian dengan 5 orang teman lainnya, makan siang sambil chit chat silaturahmi sebelum bulan puasa datang. Kami memang memilih Restaurant Jepang biar tetap ada menu nasinya, Kan namanya juga lunch bareng. Kalau orang Indonesia belum makan namanya kalau belum mengunyah nasi. Dan pada akhirnya ketika semua orang sudah datang dan saat untuk order makananpun tiba, kami menanyakan menu menu apa saja yang best seller atau banyak di pesan orang kalau datang ke sini. Niatnya mau pesan semua menu best sellernya, biar bisa di rasain dan di ceritain di sini. Setelah mendengarkan penjelasan dari Mba Waitress akhirnya kami sepakat memesan beberapa menu untuk di makan bersama. Menu yang selalu menjadi tujuan para pelanggan ketika datang ke sini.

Appetizer, Ala Carte and  Sushi

Gyoza , harga : 53K++

Mixed Sashimi, Harga 119K++

Di KOI Japanese Restaurant selain menyediakan menu Shabu Shabu dan Yakiniku, kita juga bisa memesan menu ala carte. Karena Menu nya banyak sekali, siang itu kami memilih menu appetizer dan sushi yang di sarankan oleh waitress yang melayani kami. Pilihan appetizer jatuh ke Tempura, Gyoza dan mixed shashimi. Rasa dari tempuranya crunchy dan gurih, sama juga dengan gyozanya kulitnya lembut dan sedikit crunchy isian cincangan daging dan udang nya pun banyak dan gurih. Pilihan yang cocok sekali untuk di jadikan appetizer untuk semakin menggugah selera makan kita.

Ebi Tenpura, Harga : 73,5K++

Salmon Okonomiyaki on process

Salmon Okonomiyaki

Untuk penggemar Okonomiyaki yang merupakan menu yang terbuat dari tepung yang di campur sayuran, daging dan seafood kemudian di berikan campuran air jadi mirip adonan pancake lalu panggang di atas panggangan tempanyakki. Rasanya agak2 mirip bakwan tapi adonannya lebih lembut seperti pancake. Di Koi Japanese restaurant hanya tersedia 1 menu okonomiyaki yaitu : Salmon Okonomiyaki, yang berasa lembut gurih2 nyoyy banget deh. Dengan taburan katsuobushi atau yang lebih di kenal dengan nama bonito flakes nya yang tipis tipis gurih membuat okonomiyakinya makin crunchy dan gurih.

Baked Sushi salmon, Harga 86K++

Sedangkan untuk menu sushinya, kemarin pesan baked salmon sushi untuk kami santap bersama2. Rasa sushinya cukup enak dan tidak amis. Sampai2 dalam sekejap itu piring salmon ludes nggak bersisa. Worthed it banget, wajib di pesan ya kalau ke KOI Resturant lagi.

Shabu-Shabu



Untuk kalian yang suka Japanese wiskul (wisata kuliner) pasti shabu shabu merupakan hidangan yang sudah tidak asing lagi di telinga kalian ya. Shabu2 yang merupakan makanan khas jepang yang terdiri dari irisan (Nabemono) daging sapi yang tipis yang di celup celup dalam panci berisi kaldu yang di panaskan di atas meja. Kemudian di santap dengan saus khusus yang bernama godamare atau ponzu yang sudah di taburi oleh wijen putih.



Jika kita menyantap shabu2 biasanya kita di tawarkan untuk memilih jenis kaldu yang akan di gunakan sebagai kuah celupannya. Di KOI Restaurant tersedia 2 jenis kaldu untuk menu shabu shabu yaitu kaldu sapi dan tomyam. Siang itu kami memilih kaldu sapi sebagai kuah celupan nabemono kami. 

Kaldu sapi yang tersedia di sini rasanya sangat ringan (light broth), hampir tidak begitu terasa kandungan sapinya. Untuk kalian yang diet atau takut kegemukan, bisa makan shabu shabu di sini karena kaldunya ringan sekali. Daging yang di gunakan pun berkualitas cukup baik, cepat sekali matang ketika di celup selain itu juga lumer ketika di kunyah. Dari semua pilihan nabemono (daging dan seafood) menurut saya daging sapi merupakan pilihan yang istimewa dan wajib di coba. Karena pilihan lainnya kurang lebih berasa seperti di restoran shabu2 lainnya. Pilihan nabemono lainnya ada daging ayam, seafood dan berbagai macam sayuran. Untuk menambah cita rasa shabu2, jangan lupa tambahkan bawang putih cincang dan cabai rawit ke dalam mangkuk shabu shabu anda.



Untuk menikmati menu shabu shabu, anda cukup membayar 135K++, kurang lebih jadi 160K setelah di  hitung dengan tax/orang. Seperti pada restoran shabu2 kebanyakan , menyantap shabu2 atau Yakiniku di KOI Restaurant anda bisa menyantap menu shabu2/yakiniku ALL YOU CAN EAT sepuasnya plus dengan berbagai macam dessert (bubur kacang, es cendol, cake dan buah-buahan).

Shabu2 on Process, photo credit : www.emaronie.com

Yakiniku


Harga menu Yakiniku di badrol sama dengan Shabu2 135K++, All you can eat menu plus dessert. Kalau Shabu2 di celup dalam hotpot, Yakiniku merupakan hidangan yang di panggang di atas api, Di KOI sendiri di sediakan berbagai macam hidangan yang bisa di panggang oleh kita sendiri di atas panggangan yang di sediakan di atas meja. Berbagai macam hidangan berupa satai daging (sapi/ayam), irisan tipis daging (sapi/ayam), berbagai jenis seafood, jeroan, sosis dan masih banyak lagi.




Ketika menyiapkan hidangan Yakiniku, jangan lupa untuk mencelupkan daging/seafood terlebih dahulu ke dalam niku tare (saos yang di taburi oleh wijen). Kemudian setelah hidangan matang, celupkan ke dalam soto tare (saus tanpa wijen) baru kemudian siap di santap.

Kalau mau seru bisa minta panggang sendiri semua hidangan yang kita pilih, apalagi kalau makan bersama keluarga dan anak anak. Bisa jadi kegiatan makan yang seru karena bisa masak sendiri, tapi kalau anda malas kena asap pannggangan, silahkan meminta untuk di panggangkan oleh chef yang bertugas. Insha Allah rasanya lebih enak kalau di panggangkan Chef .

Ramen

Ramen merupakan menu Japanese food yang sedari awal kedatangan sudah saya tandain, karena menu ini meruapakan menu Japanese food yang paling saya suka. Ramen atau mie kuah merupakan menu yang di adaptasi dari negara China. Semangkuk Ramen terdiri dari rebusan mie yang kenyal dan kuah kaldu yang yang kental. Iya saya memang penyuka kuah kaldu yang kental, walaupun ada beberapa ramen berkaldu cukup light yang biasanya berasal dari seafood. Ketika ingin memesan ramen, Pihak KOI Restaurant menyarankan saya untuk memesan Spicy Ramen yang merupakan menu best seller di sana.

Spicy Ramen, harga 64K++


Spicy Ramen di KOI Japanese Restaurant merupakan menu ramen dengan kuah kental berwarna kemerahan, dengan tingkat kepedasan yang cukup sedang ( kalau menurut saya). Di sajikan dengan homemade noodles yang kenyal, sayuran, telur dan sea food ( squid and tempura). Rasanya bagaimana? Saya baru tinggal 6 bln di Makassar agak susah2 gampang mencari restoran ramen di sini. Kalaupun ada tidak semua hidangan ramennya Juara. Untuk Spicy Ramen di KOI Japanese Restaurant rasanya cukup enak. Karena kuahnya cukup thick, tingkat kepedasannya pun ramah di mulut dan perut, too bad the ajitsuke tamago is over cooked. Iya sayangnya telur ajitsuke nya terlalu matang dan kuning telurnya tidak seperti telur ramen yang seharusnya, yaitu berwarna bening kecoklatan.

Healty Beverages Menu

Purple Angel, harga 43,5K++

Pernah nggak sih kalian perhatiin kalau makan di restoran Hotel biasanya menuman yang di jual harganya lumayan mahal cyiin, beda harganya dengan harga minuman di restoran biasa ya. Mungkin memang di buat sedemikan sebagai bagian dari strategi marketing ya, tapi *eh masa kita pesan makanan doang. Kalau makan doang nanti seret kan, kalau makan pecel ayam sih nggak apa2 ada aer kobokan *eh. Nah makanya kalau pesan minuman di hotel restaurant kadang saya suka lama milihnya kelihatan banget ya ogah ruginya. Sambil tanya tanya ini isinya apa aja, rasanya gemana? Cocok nggak untuk di minum dengan hidangan yang saya pesan. Panjangkan kaya wawancara kerja. Setelah bertanya2 ini itu akhirnya saya memutuskan untuk memesan Purple Angel.
Purple angel yang berisi buah blue beri yang di mixed sama yogurt trus di blend. Rasanya manis asem seger gitu, cocok untuk teman makan sushi atau yakiniku. Karena kalau makan ikan atau daging panggang area mulut kita berasa agak berlemak gemana kan ya, menyerutput minuman yang manis asem dan menyegarkan sangat cocok untuk mengembalikan kesegaran mulut kita. 

 D'sexiest, Harga 43,5K++

Straberry Juice, 36K++

Teman saya Inar memesan D’sexiest yang berisi jus sayuran hijau di campur dengan buah2an, rasanya juga enak menyegarkan qo nggak horor berasa pahit sayuran. Sedangkan Dwi seperti bisa memesan Jus strawberry.

Dessert yang bisa di cicipi sepuasnya, jika anda memesan menu shabu shabu dan yakiniku

bubur kacang merupakan salah satu dessert yang tersedia di sini

KOI Japanese Restaurant cocok banget untuk makna bareng keluarga, terutama menu shabu-shabu dan Yakinikunya. Makan jadi seru karena pakai acara masak2 bersama, selain itu menunya all you can eat, makan sampe puas sepuasnya.


Photo Bersama, photo credit : www.qiahladkiya.com

Alhamdulillah makan siang dan chit chat bersama teman2 berlangsung sangat menyenangkan, seru membahas moment tunangan babang Hamish *lho lho 😆😅. Selain itu saling sharing menu jadi bisa ngerasain semua menu yang ada juga merupakan sebuah trik yang menguntungkan buat kita semua. 

Silahkan singgah ke KOI Japanese Restaurant di Hotel Clarion Makassar untuk merasakan Japanese Food yang sesungguhnya.

Koi Japanese Restaurant

Grand Clarion Hotel & Convention

Jl. AP. Pettarani no. 3Makassar, Indonesia

Open : 10.00 Am - 22.00 Pm






Senin, 29 Mei 2017

WIGBI Workshop Guna Menyiapkan Brand Makanan Dan Fashion Untuk Export


Sebenernya agak2 maju mundur ketika saya mau menuliskan cerita tentang kehadiran saya di Workshop WIGB-I ini. Kenapa maju mundur, karena jujur minimnya bahan tulisan menjadi salah satu alasan. Event yang bertajuk Workshop “Preparing Your Food And Fashion Brand For Export”, menurut saya memakan waktu yang terlalu singkat. Para nara sumber hanya di berikan waktu tidak lebih dari 10 menit untuk menyampaikan setiap informasi yang ingin di bagikan. Jadinya informasi yang kami (peserta) dapatkan terasa sangat minim dan agak tanggung. Tapi sesedikit apapun informasi yang saya dapatkan, saya berniat untuk membagikannya. Karena ada cerita yang sangat menarik yang ingin saya bagikan di tulisan saya kali ini, yaitu cerita tentang Beasiswa/Awards yang bisa di raih oleh para Wanita Pengusaha produk makanan dan fashion dari WIGB-I.



Jadi Pada Hari Jumat tgl 19 Mei 2017 lalu, Kami Para Bloggers yang memiliki UKM dalam bidang Food and Fashion di undang untuk menghadiri undangan Networking Lunch dan  Worshop. Yah walaupun usaha brand aksesoris saya yang bertajuk sama dengan blog ini berkembang sangat lambat, kadang kembang kempis bahkan kadang mentok di tengah jalan, tapi saya cukup ngerasain bagaimana itu susahnya mengembangakn sebuah bisnis.



Workshop yang di adakan oleh WIGB-I (Woman In Global Business Indonesia) dan Australian Government (Australian Trade and Investment Comission), bertempat di Mallorca Ball Room – Lt.7 Hotel Melia Makassar. WIGB-I merupakan salah satu program yang buat oleh Pemerintah Australia bagi para Pengusaha Wanita Indonesia, dari banyak program yang ada salah satu programnya WIGB-I adalah memberikan program  Beasiswa bagi para Pengusaha Wanita yang bergerak di bidang Makanan dan Fashion. Nah, Workshop kali ini merupakan sebuah workshop pembekalan bagi para Pengusaha Wanita Se-Makassar dan SulSel untuk melek eksport dan meningkatkan produknya menjadi produk yang siap eksport.

Ms. Violet Rich memberikan pidato pembukaan

Worshop yang di mulai dari jam 13.50 – 17.00 Wita, di buka oleh Ms. Violet Rich (Australian Vice Consul General Makasar). Workshop singkat ini di isi oleh para pembicara yang bisa di bilang sangat mumpuni dalam bidang mereka masing2. Para Pembicara yang di daulat untuk mengisi acara sore itu adalah :

Dr. Matthew Durban sedang memberikan pidato singkatnya.

1. Dr. Matthew Durban ( Counsellor Commercial, Trade & Investment Commissioner Asutrade Jakarta)
2. Bp. Primanto Gunawan ( PT. Bank BRI, Tbk – Makassar)
3. Ida Farida ( Ketua Iwapi Makassar, Owner and Designer Label “ Ida Noer Haris”, WIGB-I Awardee)
4. Rita Suryaningsih ( Owner Sukmajahe, WIGB-I Awardee)
5. Astrid Vasile ( WIGB-I Advisory Board Member Australia Indonesia, Bussines Woman Network Perth WA)

Dari pidato singkat yang di bawakan oleh Dr. Matthew Durban, di katakan bahwa Australia merupakan Negara yang kaya dan memiliki GDP yang tinggi, dengan daya beli masyarakat Australia yang sangat tinggi hal tersebut membuat Australia menjadi pangsa pasar yang sangat potential bagi kegiatan eksport Indonesia kesana. Walaupun demikian ada banyak hal yang harus di perhatikan dan di lengkapi jika anda berniat menjual barang barang Makanan dan fashion ke sana. Selain ceklist dokumen eksport yang panjang, keamanan product yang di hasilkan ( aman dari zat berbahaya salah satunya) dan uniqueness merupakan beberapa point penting yang harus kita siapkan sebagai exporters.

Baca Juga : DIY Ladder Rack Serbaguna

In Australia we’re not only buying product, we buy your story “, kurang lebih begitu sepenggal kata yang di ucapkan Dr. Matthew Durban. Jadi jika kita berniat untuk mengeksport product Makanan dan fashion pastikan kita memproduksi barang yang mempunyai latar belakang cerita yang bisa di bagikan pada para pembelinya. 

Panel Diskusi dari Ki-Ka (Ibu Winy - Ibu Rita - Ibu Ida - Ibu Astrid)

Pernyataan Dr. Matthew Durban ini pun di dukung oleh Ibu Ida Farida, selaku penerima beasiswa WIGB-I 2016. Beliau sempat menceritakan bahwa masyarakat Australia sangat menyukai cerita dari sebuah produk yang di jual. Seperti produk Sutra Bugis, ada cerita dari sutra Bugis yang di jadikan produk fashion Ibu Ida. Cerita tentang sutra Bugis itu sendiri, cerita tentang bagaimana sebuah kain sutra di buat, cerita tentang siapa para pembuat kain sutra dan seterusnya. Terlebih ketika produk yang kita eksport merupakan produk yang ikut serta mengangkat perekonomian sebuah daerah dan ikut serta memberdayakan wanita wanita di daerah tersebut, bisa menjadi sebuah nilai tambah bagi produk tersebut.  Ketika produk kita memiliki kualitas dan uniqueness yang tinggi, besar sekali potensinya untuk di beli oleh Masyarakat Australia.

Untuk produk fashion para eksporter juga harus memperhatikan bahan yang di gunakan dalam membuat bahan dasar kain, jika itu adalah produk pakaian. Bahan kain pakaian yang di gunakan harus aman dengan menggunakan zat pewarna ramah lingkungan dan memiliki sertifikat tentang itu semua.

 Ibu Rita Menerangkan tentang kandungan dalam produk Sarabba yang membawanya ke Australia sebagai penerima Beasiswa

Sedangkan untuk product Makanan, Ibu Rita Suryaningsih memberikan informasinya bahwa produk makanan merupakan salah satu produk yang ribet jika mau di eksport. Ribet bukan berarti nggak mungkin ya. Produk makanan yang siap eksport pastinya harus sudah di uji di laboratorium, di cek semua kandungan yang terdapat dalam produk tersebut tanpa kecuali, harus mencantumkan jenis gula yang di gunakan apakah bisa di konsumsi oleh penderita diabetes atau enggak?, juga wajib mencantumkan apakah produk ini bisa memicu alergi. Terutama jika produk yang buat mengandung bahan dari kacang-kacangan. Seperti kita tahu orang bule banyak yang alergi kacang, dan bisa berakibat fatal jika kita tidak mencantumkannya. dan masih banyak lagi ceklist yang harus di siapkan. Selain itu pemasalahan packaging, product yang di siapkan untuk eksport harus memenuhi standar packaging di Australia. Nggak bisa sembarang di kardusin trus di kasih plastik bening kaya di sini ya he he he. Bahan slide masih panjang tetapi sayangnya kesempatan bicara Ibu Rita sudah habis. Sayang sekali info yang di berikan oleh pembicara di batasi sangat singkat. Sehingga informasi yang di dapatkan oleh kami (menurut saya) menjadi tidak Paripurna.

Selain itu sayang sekali pihak penyelengara Workshop tidak mengundang juga pihak dari Dept. Perdagangan Indonesia untuk ikut serta memberikan edukasi tentang dokumen apa saja yang harus di siapkan agar sebuah product bisa di katakana siap export, dan hal hal details lainnya.

Untuk melengkapi tulisan saya, saya mencari informasi lebih lengkap mengenai beasiswa dari website Australiawardsindonesia.org. Menurut Informasi dari Mba Winy (Moderator Workshop), Pemerintah memberikan beasiswa WIGB-I dalam 2 bentuk yaitu Short Term Courses Awards dan Long Term Awards. Untuk Short Term Awards di berikan kurang lebih 3-4 kali dalam setahun, dengan lamanya waktu 2-6minggu/ beasiswa. Sedangkan untuk Yang Longterm hanya di berikan 1 thn sekali.


Nah di mana bisa mendapatkan infomasi beasiswa yang sedang tersedia, silahkan kalian main2 ke situs ini : http://australiaawardsindonesia.org/ pantengin di sini infonya ya, saya juga sempat bertanya untuk beasiswa yang long term apakah di iklankan di media cetak Kompas (Karena waktu sebelum pindah ke Makassar kayanya saya pernah baca). Mba Winy bilang iya info beasiswa long term memang di iklankan di media cetak nasional.

Beasiswa Short Term Courses di berikan kepada 25 orang awardee yang berasal dari seluruh Indonesia dengan proses penyeleksian yang sangat tinggi dan kompetitif. Short Courses di lakukan selama 2-6 Minggu di Australia, peserta juga akan mengikuti lokakarya pra-kursus dan pasca-kursus selama 3 hari di Indonesia. Kursus akan di berikan oleh Universitas atau penyelia Pelatihan di Australia. Dan Penerima Beasiswa di fokuskan untuk para Wanita, Orang cacat dan peserta dari area yang di fokuskan secara geografis.

Penerima Penghargaan Jangka Pendek umumnya akan menerima manfaat sebagai berikut:

- Lokakarya pra-kursus dan pasca-kursus In-Indonesia, termasuk tiket pesawat pulang-pergi domestik ke lokasi lokakarya di Indonesia
- Akomodasi di In-Indonesia dan di-Australia dan uang saku
- Tiket pesawat pulang pergi internasional ke lokasi kursus singkat di Australia
- Biaya kuliah penuh
- Visa Australia dan asuransi kesehatan untuk jangka waktu Penghargaan Jangka Pendek

Untuk melihat Beasiswa Kursus Singkat/ Short Term Awards apa saja yang tersedia di tahun 2017, silahkan klik di Upcomingshorttermawards. Nah kalau mau tahu siapa ajah teman kita dari Indonesia yang merupakan penerima beasiswa kursus produk makanan silahkan baca profil dan testimony mereka di BookletFood, produkdan cerita mereka sangat inspiring sekali lho.
Nah untuk kalian para Wanita UKM Makanan dan Fashion hayuk silahkan siap2 untuk mendaftarkan diri kalian ke Beasiswa WIGB-I ini, nggak ada batasan umur qo. Kapan lagi bisa di kursusin gratis dan dapet ilmu banyak kaya gini. Selain itu menjadi Pengusaha dan Wanita Indonesia yang Mandiri dan mengangkat derajat kaum wanita lainnya merupakan tujuan yang sangat mulia.

Sekian, semoga tulisan saya bisa memberikan manfaat ya. Jangan lupa komen ya ..

Bloggers dan Business Owners
picture credit : http://www.qiahladkiya.com/

Selasa, 16 Mei 2017

Borderless Experience of Taste Di Masakini Food and Gallery Makassar



Musim panas sudah mulai datang, terik nya Matahari dan hawa panas beneran bikin kepala saya migraine. Selesai dendong, saya ngendon aja di kamar ber ac sambil nyiapin camera dan lensa yang mau saya bawa siang ini ke Masakini Food & Gallery.

Sabtu siang jam 12 pas lagi terik teriknya ini saya dan teman teman Blogger MAM, janjian mau datang ke Masakini untuk mencicipi menu dan memotret ( baca : mereview ) di sana. Nggak lupa udah janjian juga pakai kaos yang ada nama blog masing2, ya begitulah kami para perempuan emang paling rempong sedunia. Mau review Resto ajah kudu seragaman, biar terlihat kompak dan seumuran *eh. Boleh lah saya merasa semuda Tari satu-satunya blogger yang bisa di bilang masih perawan ting ting siang itu, dimana yang lainnya sudah tidak perawan *eh maksudnya sudah emak2 (baca : MahMud) semua.


Panasnya siang itu bikin tenggorokan saya kering banget, mana perjalanan dari rumah saya di Jl. Daeng Tata Raya ke Masakini di Jl. Pengayoman No.34 terhadang banyak sekali lampu merah. Alhamdulillah  setelah 30 menit-an berkendara akhirnya nyampe juga, saya di drop Paksu di depan Masakini. Karena Paksu masih bingung mau ikutan turun apa mau cuss ke tempat lain, padahal saya maksa beliau untuk ikutan turun. Eh tapi dianya jual mahal *hiks.

Baca juga : Amatoa Resort Yang Instagrammable Banget

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Teras bagian depan

Ketika turun dari mobil terbayang segelas mojito atau jus semangka di pelupuk mata, sayapun makin mempercepat langkah untuk segera masuk ke Masakini Food & Gallery. Pas masuk ke pintu gerbang Masakini, saya melihat di area Teras dan halaman terbentang banyak kursi dan meja yang ditata apik. Warna pastel dari fiddel back chair yang di cat dengan gaya sedikit rustic berjajar rapi di halaman depan. Selain itu dan ada juga dipan tempat tidur besi jaman jadul yang di hias jadi daybed dengan kelambu menjuntai dan bantal berwarna warni di bagian pojok halaman. Pemandangan yang cantik, bikin baper jadi pengen ngadopsi gaya interiornya untuk rumah kita.




Tapi karena haus maksimal focus saya tertuju lurus ke pintu masuk resto yang di dominasi oleh kaca ini, Gaya Industrial yang memang berciri bangunan seperti pergudangan, apartement lama atau loft banyak di dominasi oleh kusen besi dan kaca yang besar2. Kemudian saya langsung meraih peganngan pintu, dan langsung masuk nggak pake Assalammualaikum dulu. Emang situ mau ke rumah Pak RT pake Assalammualaikum. 

Di dalam Kafe beberapa teman Blogger sudah datang duluan dan berkumpul di meja yang paling besar di ruang lantai 1 ini, Langsung deh saya mingle di tengah tengah mereka. Seketika duduk manis dan melambaikan tangan pada Mba Waitress sebagai tanda meminta bantuan untuk membawakan daftar Menunya. Sambil lanjut chit chat ringan sama teman teman.

Setelah membolak balikan halaman sebanyak 2 kali untuk masing masing halaman, saya memutuskan untuk memesan Pinnaple Brezee dan Burger. Bosanlah makan Nasi, sudah berpuluh puluh tahun makan nasi terus, kalau ada kesempatan makan di luar biasanya saya memesan menu lain selain Nasi. Seperti makan burger atau bakso misalnya, itumah ngemil yaa bukan makan 😅


Suasana keriweuhan di meja Bloggers : )

Salah satu meja di Masakini Food & Gallery

Sambil menunggu pesanan saya selesai di buatkan, saya menyempatkan diri untuk melihat sekeliling dan memotret banyak bagian yang saya anggap cantik dan menarik. Kesan Pertama yang saya dapatkan dari Masakini adalah Cozy, Kekinian dan Instragammable sekali. Ujung ujungnya pengen tanya ini beli di mana kursinya, pajangannya 😅dasar ya emak2 di mana mana ya begitu.

Masakini Food & Gallery menampilkan interior design bergaya Industrial, dimana gaya ini banyak menampilkan tampilan yang raw dan edgy.  Terlihat dari beberapa bagian dinding di sini di dominasi oleh bata ekspose, unfinish wall tanpa setitik cat pun menutupi, pipa besi saluran listrik di tonjolkan sebagai salah satu element interior, dan kaca jendela dengan frame besi yang membingkai. Menggambarkan sang pemilik Restoran yaitu Ka Rini dan Suaminya yang berasal dari Norwegia pasti sering piknik.

Nah untuk para tamu Kafe yang membawa anak balita, di sediakan  ruang bermain anak2 di Lt. 1

Industrial Chic 


Tembok yang terlihat masih sangat raw ini banyak mendominasi bagian Resto

Dinding Bata ekspose juga dominant menyita perhatian bersama dengan Cogswell Chair bercover kanvas ini merupakan perpaduan yang penuh selera.

Gaya Industrial Modern di terjemahkan menjadi suasana Kafe yang cozy, unik dan nggak membosankan. Benar benar menunjukan bahwa sang pemilik juga punya taste dalam mendecor Kafenya. Menurut Obrolan yang sempat kami lakukan dengan Ka Rini, Ide terbentuknya Kafe ini adalah karena awalnya mereka ( Ka Rini & Suami ) memang suka memasak, selain itu suka nongkrong di restoran dan jalan jalan ( tuh kan bener kan mereka sering piknik ). Seiring waktu mereka berdua bercita cita membuat Kafe yang cozy seperti restoran dan tempat ngopi di Bali.  Akhirnya Mereka membuka Masakini Food & Gallery pada akhir tahun 2016. 

Pipa besi yang merupakan ciri khas dari gaya Industrial 

Masakini di buat dengan persiapan yang sangat matang dan details, seperti di ceritakan Ka Rini untuk tegel lantai Kafe ini merupakan tegel handmade yang mereka pesan dari pulau Jawa, dengan waktu pengerjaan sekitar 6 bulan-an. Furniturenya di pesan khusus juga dari berbagai daerah di Nusantara walaupun katanya  kebanyakan dari Bali, Mereka juga Meng-Hire Chef Consultant untuk menguji menu Kafe yang notabene merupakan resep mereka sendiri. Selain itu juga memikirkan dengan sangat details element dekor dan interiornya, supplier bahan bahan makanan yang sebagian merupakan bahan Import. Ka Rini juga memberikan informasi kalau semua hidangan di Restorannya bebas dari MSG, sengaja di buat begitu karena anak beliau alergi MSG.

Suasana Resto di Lantai 2, Meja makan dengan Salt chair berwarna warni menghiasi sebagian ruangan di Lt.2

Camel Back Sofa berwarna toska dengan padanan cushion bergambar James Dean ini bikin teteh pengen duduk lama lama sambil meluk babang James *eh Bantal James maksudnya 😆

Masakini kafe terdiri atas 3 lantai, dimana area lt.1 dan 2 di fungsikan sebagai kafe dan gallery, sedangkan lantai 3 bisa di gunakan sebagai meeting room, tempat workshop dan tempat untuk menggelar pesta.  Setiap lantai di kafe ini di design dengan gaya Industrial modern dan di dominasi oleh furniture berwarna warni dengan gaya mixed tetapi tetap chic dan keren. Venue yang pas banget buat kamu yang keranjingan photo2 untuk di upload ke Instagram. 

Lantai 1 dan 2 masing masing bisa menampung kurang lebih 50 orang untuk acara makan atau arisan. Menunya pun bisa di buat ekonomis dengan memilih menu paket 55rb, bisa mendapatkan 3 jenis menu dan 1 jenis minuman. Dengan Minimum order 20 menu paket. Cocok banget harganya untuk Arisan Ibuk ibuk yaa.

Beautiful salt chair di teras Lt.2 Kafe

Wastafel di Lt.2 yang bersebrangan dengan Toilet pun di dekorasi secara maksimal

Masakini Food and Gallery juga bisa di sewa untuk gunakan sebagai venue pemotretan seperti untuk photo prewedding misalnya, harga untuk pemotretan di sana di charge sebesar 500K/pemotretan. Kita bisa melakukan pemotretan di Restoran ini sepuasnya sampe selesai. Selain itu dengan membayar segitu, kalian juga akan mendapatkan komplemen berupa  1 pitcher es teh manis dan 1 paket chicken wings. Lumayan kan buat calon manten yang habis di potret pasti haus dan lapar ka yaaa, tapi inget kebaya yang udah di fitting lho karena jadi manten kan harus singset tho.

Lt.3 yang bisa di jadikan tempat meeting dan rencana kedepannya ingin di jadikan hall untuk menggelar pesta pernikahan.

Lampu yang menjadi salah satu dekorasi di Lt.1

Borderless Experience of Taste


Calamary, Harga : 29K+

Kebayang nggak kalau Barat dan Timur bertemu di atas piring, bakalan kaya apa jadinya?? Yang pasti itu ibarat makan 1 piring sambil ngeliat Sunrise sama Sunset dalam waktu yang bersamaan. Atau Rasa subuh ketemu magrib, atau rasa keju ketemu terasi he he he. Halahhh makin ngaco aja.

Masakini Food & Gallery mengusung style Fusion Restaurant, yang menggabungkan beberapa element dan cara masak dan tradisi dari beberapa tempat. Jadi nih di sini kita akan di manjakan oleh menu makanan hasil perpaduan western and Eastern food yang di padukan menjadi sebuah menu hidangan baru yang belum tentu ada di tempat lain.

Pizza Margaritha, Harga : 49K

Kenapa Judul tulisannya "Borderless Experience of Taste" yang artinya pengalaman rasa yang tak berbatas. Karena saya ingin menuliskan tentang makanan yang ada di Masakini kafe. Yang tak berbatas selera, cara memasak dan asal mula dari mana makanan itu berasal.  Yang namanya kafe atau resto pasti yang di jual adalah menu makanannya. Menu makanan yang di hidangkan pastinya harus memiliki rasa yang enak, cara penyajian yang bagus dan  memiliki menu yang berbeda dari kafe lain. Karena Menu yang berbeda dan tidak biasa, kemungkinan besar akan di ingat oleh para tamu yang datang ke sini.

Nah kalau kalian adalah type orang yang suka explore menu2 makanan di kafe/resto, Masakini merupakan tempat yang harus di masukan dalam bucket list kalian. Sama seperti saya yang suka icip icip menu makanan baru atau yang lagi ngehits, biar kekinian dan juga ingin merasakan kaya apa sih rasanya qo bisa hits banget.

Di Masakini Kafe kalian akan di manjakan oleh menu yang tak berbatas selera dan tempat dari mana makanan berasal. Menu yang berbeda dan unik karena 1 menu yang hidangkan di sini bisa jadi merupakan menu di bawa dari Itali, trus mampir ke India dulu baru deh di hidangkan di depan kalian.

Pengen tahu menu apaan ? coba ajah pesan Pizza Chicken Tandoor, yang merupakan hasil perpaduan menu Pizza dengan topping ayam tandoori yang di bumbui oleh berbagai macam rempah india yang terdapat di bumbu garam masala, di tambah yogurt, madu dan masih banyak lagi.

Begitupun dengan Pizza Rendang kebayang dong pizza yang biasanya di kasih topping tomat dan keju, tapi ini malah  di kasih rendang yang lezat, pedas dan ngangenin *eh. Ada juga Satay Baguette merupakan menu sate dengan saus kacang yang di serve dengan kentang goreng dan salad. Kalau kita kan masak sate biasanya pakai lontong atau nasi sepiring kan, tapi ini ibarat satenya babang Bule. Jadi ngebayangin Abang Leonardo Dicaprio nyobain satay 😅😆. Dan pastinya masih banyak lagi menu Fusion food lainnya.


Masakini Burger, harga : 57K

Nah pesanan yang tadi saya pesan sudah tiba, saatnya menikmati hidangan di mulai. Burgernya nggak begitu besar pas lah untuk ukuran saya mah, pattynya lembut dan di seasoning dengan pas nggak berlebihan, potato wedgednya enak sekali crispy dan gurih banget, bumbu cocolannya juga cocok sekali untuk di cocol sama si kentang. Cuma saladnya kalau untuk saya lumayan pedes banget. Jadi dari pada asam lambung teteh naik, teteh nggak berani nyentuh saladnya. 

Minuman yang saya pesan : Pinnaple Breeze yang seger, asem manis ini cucok banget untuk menjadi padanan gurihnya Burger yang saya santap. Jus nanas yang manis asem di tambahkan sirup yang kental, membuat diri saya yang sudah manis ini jadi makin manis ajah. Jangan protes, yang protes berarti kurang piknik 😆😅

Pinnaple Brezee, Harga : 30K

Striploin Steak, Harga : 175K

 Milkshake, Harga : 35K

Ice Cream 2 scoop only 20K

Nasi goreng satay kemangi, harga : 45K

Hot Taro Pandan, Harga : 29K

Dari beberapa makanan yang sempat saya cicipi ( Burger, Nasi goreng, calamary dan pizza ), Masakini Kafe benar benar mengusung citarasa Internasional. Dari setiap makanan yang di sajikan di bumbui dengan sangat cermat, jadi bisa masuk ke selera orang lokal dan WNA secara bersamaan. untuk kita yang biasa makanan yang berbumbu banyak, mungkin menu nasi goreng di sini akan kita rasa kurang asin, pedas dan kurang bawang putih 😓, karena itu Nasi gorengnya di sajikan dengan sambal tumis. Maklumkan orang indonesia sangat suka cecabean ( maaf bukan cabe2 ..... an lho), apalagi orang Makassar apa juga di kasih sambel. Makan gorengan ajah pakai sambel kan. Karena itu menu Nasinya di kasih tambahan sambal dan kecap secara terpisah, biar kalau kurang manis atau pedas bisa di tambahkan sendiri sesuai selera.

Menurut Ka Rini, Masakini Kafe sudah menjadi destinasi nongkrong para bule yang ada di Makassar. Pastinya karena menu yang di sajikan merupakan menu yang bisa mewakili selera para WNA. Walaupun Kafe ini bisa terbilang keren dan kekinian, tetapi Masakini sangat fleksible dalam mengakomodir selera dan pesanan dari pelangannya. Jadi nih kalau kita mau ngadain arisan, pesta ulang tahun atau mau pesan nasi box untuk selametan. Masakini Kafe bisa di bilang fleksibel dalam menetapkan harga dan menu yang di inginkan customer, tapi pastinya ada minimal paket pesanan yang harus di penuhi ya.

Khusus untuk Bulan Ramadhan besok Masakini Kafe akan mengeluarkan menu yang budget friendly untuk para pelanggannya. Akan ada promo di hari Senin (menu Indonesia) -Rabu (menu Makassar) -Jumat (menu Internasional), berupa paket buka puasa seharga 55k all you can eat. Haishhh hari gini makan di kafe cuma seharga 55K 😃, plus bisa photo photo ala selegram di sini. Kayanya merupakan sebuah kemewahan yang wajib kita coba pas bulan Ramadhan besok
Sekian informasi dari saya, terima kasih dan  jangan lupa komen ya...

Segala rupa maenan yang bisa di mainkan ketika berkunjung di sini, ada congklak, catur dan masih banyak lagi 

Tebak kita lagi ngomongin siapa ?? *ups ngomongin apa maksudnya 😅

Makkunrai Anging Mamiri 💓

untuk Daftar menu dan harga silahkan cek di : FB Masakini

Masakini Food and Gallery

Address : Jl. Pengayoman No.34, Massale Panakkukang, Kota Makassar Sulsel 90231
Phone : 0411 - 8911470
Hours : Everyday from 09.00AM-11.00PM

Custom Post Signature

Custom Post  Signature