Pengalaman naik pesawat dari Makassar ke Labuan Bajo ini sebenarnya pengalaman tahun lalu, sekitar 2 bulan sebelum Bapak Presiden Jokowi mengumumkan di Indonesia sudah ada yang positif Covid-19. Alhamdulillah ya sebelum pandemi sudah sempat ke Labuan Bajo, kan lumayan jadi punya stok foto dan bahan buat tulisan wkwkwk.
Awal tahun lalu saya dan suami liburan ke Bajo tanpa rencana dan persiapan sama sekali. Karena biasanya kalau mau liburan itu harus nunggu jadwal suami agak longgar terlebih dahulu, kalau mengajukan cuti dari jauh hari biasanya agak susah. Jadi pas cuti disetujui baru deh bikin rencana liburan, kebetulan sailing Komodo island ada di top bucket list kami. Pada waktu itu saya mendapatkan paket wisata sailing komodo, di lima hari sebelum keberangkatan. Walaupun serba mepet tapi tetap direncanakan dengan maksimal.
Sebelum pesan paket trip sailing komodo, saya dan paksu (panggilan untuk suami) sudah cek rute penerbangan ke Labuan Bajo. Ternyata dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar ada rute direct flight ke Bandar Udara Internasional Kodomo di Nusa Tenggara Timur. Fyi untuk wisata ke sailing komodo island, biasanya para wisatawan akan memulai perjalanan dari Labuan Bajo. Perjalanan di mulai dari pelabuhan Marina dengan menaiki kapal sekoci ke Kapal Medium atau Phinisi yang akan mengantarkan kita berlayar ke kepulauan Komodo.
Dari Makassar ada dua pilihan moda transportasi menuju Labuan bajo, bisa menggunakan kapal laut atau pesawat terbang. Untuk menghemat waktu dan tenaga, saya dan paksu tentunya memilih pakai pesawat saja.
Setelah fixed dapat penyedia paket trip sailing komodo, sebelum membayar down payment kami harus memesan tiket pesawat terlebih dahulu. Intinya jangan sampai zonk, dapat paket trip tapi nggak dapat tiket pesawat. Setelah tiket ada di tangan, baru deh lanjut bayar paket trip Sailing Komodo Island.
Naik Pesawat ATR dari Makassar ke Labuan Bajo
Ada banyak maskapai yang menyediakan rute penerbangan dari Makassar ke Labuan Bajo. Saya memilih terbang dengan Trans Nusa menggunakan pesawat ATR 72, karena cuma maskapai ini yang menawarkan rute penerbangan langsung atau direct flight tanpa transit dengan waktu perjalanan 1 jam 10 menit saja. Jika menggunakan pesawat dari maskapai lainnya bisa memakan waktu lebih panjang, dari untuk sampai ke Labuan Bajo bisa memakan waktu mulai dari setengah hari bahkan ada yang sampai seharian penuh.
Tapi tentunya pesawat yang digunakan lebih besar dan nyaman, biasanya pakai pesawat boeing. Cuma ya itu walaupun rute perjalanannya sama, tapi jarak tempuhnya jadi jauh berbeda. Karena bukan penerbangan langsung, jadi harus transit di kota lain terlebih dahulu. Ada yang transit di kota SBY, DPS bahkan CGK. Kebayang kan jadi banyak waktu yang terbuang di perjalanan.
Bis yang mengantarkan kami ke area parkir pesawat. |
Pesawat ATR adalah jenis pesawat regional jarak pendek bermesin dua baling-baling (twin turboprop). Fyi ini adalah kali pertama bagi saya naik pesawat berjenis ATR ini. Untuk fasilitas dan pelayanan tetap sama qo kayak terbang naik pesawat boeing. Kalian akan medapatkan fasilitas bagasi sebesar 15Kg dan makanan di atas pesawat. Walaupun makanan yang disajikan berupa kue, roti, dan air mineral alhamdulillah lumayan buat ganjel perut kami yang lapar karena tidak sempat sarapan. Waktu itu kami berangkat subuh dari rumah, karena jadwal penerbangan jam 06.00 WITA. Jadi jam 03.00 WITA udah harus bangun dan siap-siap berangkat ke bandara. Soalnya di rumah kami kalau mau naik OJOL waktu subuh itu perjuangan banget, nggak banyak mobil tersedia di jam segitu.
Naik pesawat ATR Trans Nusa dari Bandara Hassanudin Makassar, ternyata harus check in bagasi jauh lebih awal dari waktu check in yang biasanya. Soalnya pesawat ATR Trand Nusa parkir lumayan jauh dari boarding gate. Untuk naik pesawat harus diantar bis dulu dengan rute yang lebih jauh dari biasanya kalau saya naik pesawat sejenis boeing.
Pengalaman Pertama Kali Naik Pesawat ATR 72
Suasana saat penumpang masuk ke dalam pesawat |
Naik pesawat ATR untuk pertama kalinya, kebetulan saya duduk di window seat. Selama perjalanan di dalam pesawat saya baru tahu kalau ternyata pesawat ATR itu terbangnya tidak setinggi pesawat boeing. Jadi dari jendela kaca, hamparan permukaan laut di yang ada di bawah sana terlihat sangat jelas dan terasa dekat. Ya kan karena terbang dari Makassar, pastinya nyebrang lautan yaa. Karena ini pertama kalinya jadi ya lumayan deg-deg an he he he.
Pemandangan dari jendela pesawat |
Kami sampai di Bandar Udara Komodo pada pukul 07.15 WITA, masih pagi jadi suasana bandara belum begitu ramai. Sehabis ambil bagasi, kami langsung keluar dari area kedatangan. Tidak lama saat saya dan paksu diskusi masalah transporasi di dekat pintu keluar, kemudian datang mas-mas berseragam menghampiri kami. " Taxi pak? " dia menawarkan taxi ke paksu, ya mungkin dia ngeh kami lagi kebingungan saat melihat area parkir bandara nggak ada satu pun mobil dengan logo taxi parkir di sana. Kebetulan saat pesan hotel kami lupa pesan mobil untuk penjemputan di bandara. Jadi ya alhamdulillah bisa dapat taxi pribadi mobil Avanza di bandara, jadi bisa langsung cuss ke hotel untuk drop koper terlebih dahulu.
Tarif sewa mobil dari bandara ke tempat kami menginap yaitu hotel Bintang Flores adalah lima puluh ribu rupiah per orangnya, awalnya sih minta tujuh puluh lima ribu tapi tentu saja kami tawar. Typical orang Indonesia banget ya, kalau bisa nawar kenapa harus langsung setuju dengan penawaran yang diajukan wkwkwk. Eng ing eng pas sampai di hotel ternyata hotelnya cukup dekat dari bandara, cuma 15 menit udah sampai wkwkwk. Ya udah lah yang penting sampai hotel dengan selamat.
Inilah pengalaman pertama saya naik pesawat jenis ATR 72 dari Maskapai Trans Nusa. Inshaallah nggak kapok dan mau mencoba terbang lagi di lain waktu. Sayangnya maskapai Trans Nusa pada bulan September 2020 lalu berhenti beroperasi untuk sementara waktu akibat kondisi pandemi. Harapan saya semoga kondisi pandemi ini bisa segera berlalu, roda perekonomian dan geliat kehidupan bisa berjalan seperti sedia kala. Apa yang sempat terhenti bisa melaju kembali, yang sakit bisa segera sehat kembali, yang terpisah jarak bisa segera dipertemukan lagi, yang jatuh bisa segera bangkit, pokoknya doa yang baik-baik untuk alam semesta dan seisinya.
Adakah yang membaca ini pernah naik pewasat ATR juga, yuk ceritakan pengalaman kalian di kolom komentar di bawah ini.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar