Jumat, 04 Agustus 2017

Bosowa Semen Media Gathering Dan Plant Visit 2017



Pada hari Sabtu 29 Juli 2017 di pagi hari yang cerah, Saya bersama Kawan2 blogger Anging Mamiri berkumpul di Menara Bosowa. Tidak hanya Blogger, pada pagi itu juga banyak kawan kawan dari media cetak, elektronik dan televisi yang juga ikut hadir. Guna memenuhi undangan Media Gathering dan Plant Visit dari Bosowa Semen. Sedari pagi sekali saya sudah menyiapkan diri untuk siap siap berangkat ke Menara Bosowa. Karena sedari Jumat malamnya kami sudah di ingatkan oleh Bp. Dani untuk datang tepat waktu, " Kawan kawan besok di tungggu ya, jam 08.00 Wita di menara bosowa, kita akan langsung jalan ke Pabrik." begitu yang Beliau sampaikan di group chat.

OTW Ke Pabrik Bosowa Semen Di Kabupaten Maros


Bis yang mengantarkan kami ke pabrik Bosowa Semen di Maros

Jam 07.30 Wita persis Saya berangkat dari rumah ke Menara Bosowa, sampai di sana jam 08.00 dan Alhamdulillah sudah banyak banyak Blogger dan Rekan Media yang sudah datang dan menunggu di lobby. Sambil menunggu bis yang akan membawa kami ke pabrik datang, kalau para perempuan ngumpul itu ya pastinya rame ngobrol ngobrol dan foto foto. Karena dari 10 peserta blogger yang berhasil dapat undangan, 8 orang di antaranya adalah Perempuan termasuk saya  😊. Jadilah suasana pagi itu rame dan rempong. Sekitar jam 08.15 Wita bis yang Kami tunggu tunggu akhirnya nongol, Mba Mute sebagai salah satu Media Relations Bosowa semen, langsung mempersilahkan kami untuk segera masuk ke bis dan siap siap berangkat.

Perjalanan dari Menara Bosowa ke Pabrik Bosowa Semen yang berada di desa Baruga Kec. Bantimurung Kab. Maros ini memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Perjalanan pun kami lalui dengan lancar dan aman. Kurang lebih sekitar jam 10.30 akhirnya kami sampai di Pabrik Bosowa Semen. Ketika memasuki area pabrik, terlihat banyak sekali bangunan mesin menjulang terlihat dari area pintu gerbang. Seketika membuat saya penasaran untuk lebih tahu seperti apa sih penampakan pabrik semen itu?. Pabrik yang berada di atara bebukitan kapur ini pun, menjadi pabrik semen pertama yang saya kunjungi. 

Pemandangan dari atas bis ketika baru memasuki pintu gerbang pabrik Bosowa Semen di Maros

Media Gathering Bosowa Semen 2017


Bp. Rachmat Kaimudin, selaku Managing Director Bosowa Semen sedang  memberikan presentasi tentang Bosowa Semen dan perkembangan industri semen Nasional

Setelah sampai Kami pun langsung di minta naik ke lantai 2, tepatnya ke ruang meeting di kantor Pabrik Bosowa Semen. Dan bersiap siap menerima presentasi yang akan di bawakan oleh dari para Direksi dan Kepala Pabrik. Setelah semua awak Media dan Blogger duduk dengan rapi nyaman, Para Direksi dan Kepala Pabrik memasuki ruangan meeting. Dengan berseragam kompak, yaitu memakai kaos merah bertuliskan Bosowa Semen plus logo PSM. Acarapun di mulai dengan menyambut kedatangan kami para awak media dan blogger, dan di mulai dengan perkenalan dari pihak jajaran Direksi yang hadir dan Kepala Pabrik Bosowa Semen.

Acara Media Gathering ini di bawakan oleh Bp. Dani sebagai Moderator, dan khusus untuk presentasi tentang Bosowa Semen di bawakan langsung oleh Bp. Rachmat Kaimudin selaku Managing Director Bosowa Semen. Dalam presentasinya, Bp. Rachmat Kaimudin memaparkan banyak sekali hal, dari perihal sejarah Bosowa dan Pemiliknya, proses pembuatan semen, Kapasitas produksi semen dan rencana perluasan pasar, persaingan industri semen yang ada di Indonesia, Program CSR yang di miliki oleh Perusahaan, sampai tantangan yang di hadapi oleh Bosowa Semen dalam menghadapi persaingan dan kondisi menurunnya permintaan pasar di tahun 2017 ini. Semua di bahas cukup lengkap oleh Beliau, sambil sesekali di tambahkan oleh para Anggota Direksi yang lain dan Kepala Pabrik yang juga ikut hadir ketika sesi tanya jawab di langsungkan pada siang itu.

Tabel proses produksi semen

Sebagai seorang IRT yang pastinya kurang paham tentang dunia semen dan bahan bangunan, pada Sabtu siang minggu lalu saya mendapatkan banyak sekali informasi tentang Industri semen dan semen itu sendiri. Apakah itu semen, jenis jenis semen opc dan pcc, dan gambaran umum seperti apa Indutsri semen di Indonesia. Sebagai warga Tangerang Selatang, yang sementara ini menetap di Sulsel. Saya memandang Bosowa Semen sebagai sebuah Perusahaan Anak Negri yang patut di banggakan. Bagaimana tidak bangga? Menurut informasi yang di sampaikan Bp. Rachmat Kaimudin, Bosowa semen memiliki 3 pabrik yang berada di Maros, Batam dan Banyuwangi. Dengan Total kapasitas produksinya bisa mencapai 7,2 juta ton semen, dan karyawan yang bekerja di sana sebanyak 1700 orang. 

15 nama brand semen yang ada di pasaran nasional, tepatnya ada 18 merek semen yang di Indonesia

Baru baru ini Perusahaan me-rebranding namanya dari Semen Bosowa menjadi Bosowa Semen. Hal ini di lakukan sebagai langkah strategis dalam menghadapi kondisi yang cukup berat yang sedang di hadapi oleh industri semen nasional pada saat ini, yaitu melemahnya permintaan pasar semen nasional. Semoga dengan rebranding perusahaan ini bisa membawa hal positive bagi perusahaan dan khususnya bisa membawa semangat baru bagi para karyawan yang bekerja di sana. Pada saat ini Indonesia tepatnya mempunyai 18 brand semen yang ikut bersaing dalam perebutan pangsa pasar semen dalam negri. Dan Bosowa semen menduduki posisi ke-4 sebagai produsen semen terbesar di Indonesia, dengan kepemilikan perusahaan di miliki oleh perusaahaan swasta nasional. Jadi warga Sulawesi Selatan bisa cukup bangga dong ya, ada perusahaan dari Sulsel yang berhasil menduduki posisi 4 besar dalam skala Nasional. Di terangkan juga kemarin, bahwa : "... dengan kondisi banyaknya pabrik dan produsen semen saat ini. untuk 7-8 thn kedepan Indonesia belum butuh pabrik semen baru. Karena dari semua merek semen yang ada sudah bisa memenuhi demand pasar nasional" di sampaikan oleh Bp. Rachmat Kaimudin di saat presentasi kemarin.

Pabrik Bosowa Semen Maros, mempunyai lahan konsesi sekitar 1100 hektar. Pabrik Bosowa Semen mengantongi ijin penambangan selama 100 tahun, di mana ijin tersebut harus di review setiap 10thn sekali. Dan sampai tahun ini setelah 20 tahun pabrik semen beroperasi, lahan konsesi yang sudah terpakai sekitar 10%. Lahan konsensi pun berjarak 4,5Km dari Karst yang di lindungi oleh Pemerintah.

Program Bantuan CSR Bagi Warga Sekitar


Penyerahan bantuan kepada masyarakat sekitar merupakan salah satu program bantuan CSR yang di miliki oleh Bosowa Semen

Pada saat presentasi di terangkan juga tentang berbagai macam program CSR yang di miliki oleh Bosowa Semen untuk warga sekitar seperti : desa Baruga dan Kamase. Beberapa program yang sempat di sebutkan adalah : berupa pemberian beasiswa bagi anak anak sekolah dike-2 desa tersebut, program pemberdayaan perempuan dalam bentuk penanaman sayuran dan buah buahan, penyerapan tenaga kerja warga sekitar, dan juga program pelestarian monyet tarsius endemik di taman nasional Bantimurung. Pada siang itupun kami di berikan kesempatan untuk menyaksikan langsung dan memotret penyerahan bantuan dari Bosowa Semen kepada Kepada Desa,Dokter dan Guru di sekolah sekitar. Setelah itu acara presentasi dan tanya jawab selesai di selenggarakan, kamipun di berikan safety briefing dalam rangka memasuki wilayah pabrik. Dan kemudian di persilahkan untuk langsung menuju bis kembali dan bersiap melakukan tour. 

Pada saat bis siap melaju Bapak yang menjadi tour guide kami menghentikan Pak supir seketika, " Tunggu sebentar, baru saja di lakukan blasting. tunggu sampai aba2 aman ". Seketika teman kami Ka Abby dan Ka Novie langsung bertanya ke Bapak tour guide kami dengan sejumlah pertanyaan. Kebetulan mereka duduk di bangku paling depan, persis di depan tour guide. " Blasting itu apa?"... "Memang jam berapa jadwal blasting itu?" ... " Memang kalau kita jalan terus, Kenapa?"... banyak sekali pertanyaan yang di ajukan oleh Kaka kaka di bangku depan dan Kaka yang lainnya. Mungkin karena penasaran dan ingin tahu kegiatan pabrik secara details, makanya banyak pertanyaan yang di ajukan. Setelah menunggu kurang lebih 10 menit-an kayaknya, bis pun kemudian di perbolehkan melaju.

Pohon buah naga di dekat area pabrik

Posisi pabrik kurang lebih berjarak 1-2 Km dari kantor yang tadi kami datangi, dalam perjalanan menuju pabrik kami melihat banyak tanaman buah naga di sisi kiri jalan. Sebenernya aneh juga lihat pohon buah di tengah tengah pabrik, eh tapi tadikan di terangkan program CSR tentang penanaman sayur dan buah, "Mungkin ini salah satunya .." ujar Saya dalam hati. Sambil di bawa mengitari pabrik, kami di terangkan kembali tentang proses crushing, pembakaran, penggilingan yang tadi sempat di terangkan di sesi presentasi. Mesin2 di sisi kiri atau kanan kami mengerluarkan suara yang menderu keras, persis seperti sedang mengamuk 😀. 

Di dalam bangunan ini terdapat mesin mesin yang bekerja nonstop 24 jam, mulai dari mengancurkan batu kapur sampai mengolahnya menjadi semen

Mandatory selfie for my instagram feed is a must!

Bis kami pun berhenti di tengah tengah perjalanan, persis di lahan kosong dengan pemandangan bukit kapur di belakangnya. Bukit kapur yang masih berasap sisa blasting siang itu pun langsung kami manfaatkan sebagai background selfie 😆. Maafkan Bapak/Ibu karena ini kesempatan langka, jadi tolong kasih kami ruang sebentar untuk photo 😊. Sayapun tidak melewatan kesempatan baik untuk di photo dan memotret beberapa mesin yang sedang bekerja menghancurkan batu. Beberapa petugas di area pabrikpun terlihat langsung siaga, berjaga ketat sambil mengawasi gerak gerik awak media dan blogger yang sibuk motret ke sana ke mari, bahkan sebagian sibuk nge-vlog dan live Ig 😁.

Tidak lama kemudian kamipun di giring masuk kembali ke dalam bis, maklum mamak mamak seperti saya ini kalau udah ketemu tempat bagus suka kebanyakan gaya. Akhirnya kamipun masuk kembali ke bis, kemudian di janjikan nanti akan berhenti lagi di area yang lebih seru untuk di potret. Bis pun melaju kembali, di depan kami melihat lebih banyak bangunan tinggi yang berisi mesin. sambil di terangkan bahwa di pabrik ini terdapat mesin penangkap debu. Jadi mesinnya akan nangkap debu yang ada di udara, biar debu debu sisa produksi semen tidak terbang ke atmosfir. Fikiran saya langsung membayangkan kaya apa itu mesin penangkap debu??, masalahnya debu itukan nggak kelihatan ya.

Para Petugas lapangan yang sedang berjaga pun tidak luput dari camera awak media

Akhirnya bis pun beneran kembali berhenti, kami di persilahkan turun kembali sambil di minta waktunya sebentar untuk berphoto bersama. Sayapun langsung masuk barisan untuk ikutan berphoto bersama, dan kemudian di lanjutkan dengan memotret area packaging semen yang ada di depan kami.
Perjalanan langsung berlanjut ke mushola untuk sholat dzuhur sebentar, kemudian setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke tambak ikan milik PT. Bosowa  untuk makan siang bersama. 

Makan Siang Di Desa Majenang


Saung di atas tambak milik Bosowa Isuma di desa Majenang, Maros

Tambak ikan yang di miliki oleh Bosowa Isuma ini berada di desa Majenang, Kab. Maros sekitar 1 jam perjalanan dari Pabrik. Kami berangkat sekitar jam 13.00 Wita jadi sampai di sana jam 14.00 Wita. Lumayan sudah lapar dan kehausan, karena cuaca hari sabtu kemarin panasnya pol banget. Alhamdulillah sesampainya di tambak, hidangan makan siang istimewa sudah di sediakan. Ikan nila, Ikan bandeng dan udang hasil tambak, dan sayur mayur yang lezat yang di sediakan berhasil membuat perut kami kenyang dan bahagia. Kamipun makan bersama di lantai kayu berbaur bersama awak media lainnya, sambil sibuk bolak balik menambahkan sambal atau sepotong lagi ikan. Sampai akhirnya acara makanpun  selesai. Dan acara media gathering pun officially di tutup, para Direksi dan Bosowa Semen team pun berterimakasih secara personal kepada para awak media dan blogger yang telah hadir. Kami pun saling berpamitan dan sibuk memberikan sepatah dua patah kata termakasih. Setelah itu langsung naik bis kembali, cuss jalan menuju Makassar. 


Menu makan siang kami 

Banyak cerita yang saya bawa Sabtu itu, terimakasih Bosowa Semen untuk kesempatan yang di berikan. Semoga industri semen Indonesia kedepannya bisa menggeliat dan lebih maju lagi. Sehingga semakin banyak projek pembangunnan yang bisa melibatkan industri semen nasional, khususnya Bosowa Semen. Seperti di sebutkan dalam press realease media gathering kemarin, bahwa Bosowa Semen telah berhasil ikut serta dalam membangun landmark landmark di Indonesia. Antara lain ; Bandara Sultan Hasanusin, Bandara Lombok, Bandaran Balikpapan Sepingan, Bandara Ngurai Rai, Menara Bosowa, Tol Makassar, Ringroad Danau Sentani Jayapura, Univ. Batam dan masih banyak lagi. Kami tunggu peran serta Bosowa Semen dalam proyek landmark selanjutnya.

Sukses untuk Bosowa Semen dan sukses juga bagi awak media dan blogger!. 

Teteh pose sekali lagi ya 😀

Terimakasih sudah mampir di sini, silahkan komennya kakak ...



Be First to Post Comment !
Bimo Aji Widyantoro mengatakan...

jadi ikutan juga lomba blog nanti?
satu hal yang buat kangen pas ke bosowa, pas turun lapangan di siang bolong

Abby Onety mengatakan...

Wah... lengkap reportasenya awi...

unga mengatakan...

Sukaaa...
Saya termasuk penggemar tulisanmu teteh...

fillyawie mengatakan...

Terimakasih Unga, Saya juga nge-fans sama Unga yang pinter crafting dan mau mengajarkannya ke orang lain 👍.

fillyawie mengatakan...

Maunya sih ikutan, tapi belum dapat judul yg mau di angkat jadi tulisan.
Ha ha ha turun dari bisa siang bolong plus di belakang ada debu sisa blasting ya ����.

fillyawie mengatakan...

Ini mah cerita narasi Ka Abby, menceritakan pengalaman datang ke Pabrik Bosowa. Karena saya nggak bisa bikin tulisan ala reportase 😂🙏.

Novie Mochtar mengatakan...

Awiiiee... cepatnya tayang mi tulisannya. Saya masih nge draft tapi sudah ijin sama pak Dani mau bikin satu tulisan saja untuk tayang di blog. Kalo dirasa layak untuk diikutkan lomba ya monggo. Tapi sebelumnya mesti minta penilaian minimal sepuluh orang dulu deeeh, Awie, Unga dan Abby salah tiganya nanti yang kasih rekomendasi penilaian to go to lomba naaa.

Nanie mengatakan...

Nambah pengalaman lagi dengan berkunjung ke Pabrik Bosowa Semen, dapat ilmu jg dan perluas networking, ya kan? :D

Bimo Aji Widyantoro mengatakan...

saya belum ada kutulis baik reportase atau untuk lomba. masih nyari foto yang pas

Zilqiah Angraini mengatakan...

mantap banget ulasannya kak awie sudah bisa diikutkan lomba ini informatif banget.,
seru banget ya kemarin panas tapi ttp semangat kita foto2 video2an hahahay ,

fillyawie mengatakan...

Siap Ka, nanti kalau tulisannya sudah jadi di share di group ya. Biar bisa langsung saya baca, komen2 dan support untuk lomba. Semangad Ka Novie ����

fillyawie mengatakan...

Banget Ka Nanie, di Makassar saya malah jadi sering ngebolang ke tempat2 yang nggak pernah banyangkan akan datangi. Beda sama di Tenjereng, kelakuan teteh kebanyakan nongkrong ke emall 😂😂. Terimakasih Blogger Anging Mamiri 🙏💐.

fillyawie mengatakan...

Hasil begadang ini 😞, karena ada dateline tulisan lainnya 😬. Ini tulisan narasi bercerita, nggak pede kalau di ajukan buat lomba 😅. Seru foto2 di depan bukit kapur.

Eryvia Maronie mengatakan...

Informasinya lengkap 👍 tapi tambah penjelasan donk, apa itu blasting & foto mesin penangkap debunya kayak gimana biar saya juga gak ikut penasaran...hehe 😄

fillyawie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
fillyawie mengatakan...

Balsting bahasa inggris yang artinya peledakan. Kalau mesin penangkap debu, itu dia yg bikin saya penasaran karena kami cuma di ceritain sama bapak Kepala Pabrik tentang mesin ini pas lewat area pendinginan di bis. Jadi nggak bisa lihat kayak apa mesinnya. Karena kami nggak boleh turun. He he he

Mas Helmi Blog mengatakan...

Wah keren bisa berkunjung ke pabriknya langsung

Keluarga Ciwa mengatakan...

ah senangnya baca pengalaman kak awie mengunjungi pabrik.

Suryani Palamui mengatakan...

Waaah ulasannya Kak Awie lengkap bangeet. Mancep daaah Kak Awie. Semoga juara yah kak :D

Posting Komentar

Custom Post Signature

Custom Post  Signature