Senin, 15 Juni 2020

Cara Mengelola Stress agar Hidup Lebih Bahagia Dibawakan oleh Insight Indonesia


-Cara Mengelola Stress agar Hidup Lebih Bahagia dibawakan oleh Insight Indonesia- Sebelum terjadi pandemi hidup kita sudah sangat rentan dengan yang namanya stres, ketemu macet saat berkendara aja bisa langsung stres. Apalagi ketemu mantan, padahal mantan ketemuan buat kasih undangan pernikahan wkwkwk. 

Pusing saat lihat tagihan listrik melonjak atau otot tegang saat menonton Korean drama TWoTM, bisa menjadi salah satu indikasi kalau anda sedang terkena gejala stress.

Stress baik ringan maupun berat tetap menjadi kondisi yang harus kita waspadai. Agar tidak berlarut-larut dan mengganggu kenyamanan hidup apalagi kalau sampai sakit. Untuk itu kita harus cari tahu apa penyebabnya, ada baiknya kalau kita minta pertolongan ahlinya ya. Caranya bisa datang ke psikolog atau dengan cara ikutan coching management stress 

Untuk itu saya mengikuti kelas online yang diadakan oleh Insight Indonesia, sebuah Lembaga Konsultasi Pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkantor di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.


Ini adalah kali kedua saya mengikuti kelas coaching dari Insight Indonesia, kelas coaching yang pertama bisa dilihat di sini. Saat ini masih dalam kondisi waspada pandemi maka kelas coaching diadakan secara online via aplikasi zoom pada hari Jumat lalu, tanggal 12 Juni 2020. Kelas coaching ini berjudul “ Stress Management for Your Wellbeing”, difasilitasi oleh Coach Fauziah Zulfitri selaku Founder dan Director of Insight Indonesia. Ada juga coach lainnya, seperti Coach Yenny Ramli, Coach Fransiska Amir, Coach Jihan Afandi. 

Sebelum memasuki sesi coaching, para peserta diberikan pengetahuan tentang stress dan contoh perilakunya.

Yuk Kenali Apa itu Stres



Definisi stres

“Particular Relationship between the person and the environment that is appraised by the person as taxing or exceeding his or her resources and endangering his or her well-being (Lazarus & Folkman, 1984).”

Pernah nggak kalian merasa pusing, pegal-pegal atau sampai susah tidur? Sudah minum obat tapi sakitnya masih belum sembuh juga. Bisa jadi sebenarnya kalian sedang berada dalam kondisi stres. Stres adalah bentuk reaksi tubuh saat seseorang menghadapi tekanan, ancaman atau perubahan. 

Seperti contohnya kondisi yang terjadi sesaat setelah Bapak Presiden Jokowi mengumumkan ada dua pasien positif Covid-19 di Indonesia. Apa yang kalian rasakan ? kalau saya sih merasa khawatir plus lumayan cemas ya.

Rasa khawatir, cemas, putus asa bahkan bersemangat merupakan perubahan suasana hati yang bisa memicu tubuh untuk memberikan respon. Respon yang dikeluarkan tubuh bisa berbeda2, ada yang berupa respon fisik seperti pusing, leher kaku atau sakit perut. Ada kan ya yang suka mendadak sakit perut kalau disuruh guru berdiri di depan kelas. 

Ada pula yang memberikan respon secara psikis seperti kepikiran terus menerus, susah tidur, bawaannya marah-marah terus, nafsu makan bertambah. Respon-respon ini kadang tidak kita sadari. Ya kadang stres sama PMS memang beti.

Ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya stres, mulai dari masalah keuangan, sakit yang berkepanjangan, belum juga dilamar 😞, mantan udah nikah duluan 😩, masuk di dalam group WA yang isinya broadcasting hoax atau masih aja bahas pilpres padahal pilpres masih lama woy, empat tahun lagi deh ributnya, hal-hal yang kadang kita fikir receh kayak group whats app ini bisa banget jadi pemicu terjadinya stress. Dan masih banyak faktor lainnya.

Apalagi pada masa pandemi seperti ini, kondisi new normal memaksa kita menerima banyak perubahan dalam hidup. Virus Covid19 telah memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh mahluk hidup, khususnya bagi kita manusia. Banyak hal yang biasanya bisa kita lakukan dengan mudah, sekarang menjadi hal yang sulit bahkan tidak dianjurkan untuk dilakukan. Seperti berkunjung ke rumah orang tua, mau silaturahmi aja nggak boleh! Padahal kasian para keponakan pas lebaran kemarin curhat katanya pendapatan angpaonya menurun drastis. Stres kan jadinya mereka. 😁

Ya stres bisa dirasakan oleh semua orang tanpa batasan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya tidak semua kondisi stres membawa efek buruk lho, saya pernah melihat sebuah latihan renang untuk atlit renang anak-anak. Saat proses latihan sang pelatih melepaskan seekor buaya remaja ke dalam kolam renang. Serem banget dan sadis ya! Tapi ternyata latihan seperti itu dianggap efektif, rasa panik dan stres membuat para atlit berenang lebih cepat dari biasanya dan berhasil mengalahkan catatan rekor waktu di hari sebelumnya. 

Ya kadang kondisi tertekan dan terhimpit bisa membuat kita mengeluarkan inner strength yang selama ini tidak kita ketahui. Kalau dalam fase stress kondisi seperti ini disebukan dengan fase Eustress, dimana seseorang digambarkan dengan kondisi berenergi dan fokus.

Selain bersemangat kondisi stress pada sebagian orang kadang bisa menimbulkan efek ke arah negatif. Contohnya bagis sebaigian orang, stres malah membuat nafsu makan meningkat. Semakin stres semakin banyak makan, makanan dijadikan alasan untuk pengalihan. Stres nggak sembuh yang ada malah nambah masalah baru, yaitu masalah berat badan. Kalau dibiarkan terus menerus akhirnya muncul masalah baru lainnya yang berhubungan dengan kesehatan. Akhirnya bisa sampai pada di fase Distress, yang merupakan fase kelelahan dan kehabisan energi.




Menurut penjelasan Coach Fauziah Zulfitri di kelas kemarin, stres yang kita rasakan akan memunculkan sebuah prilaku yang dinamakan dengan Coping Stress, yaitu kemampuan yang dibangun dalam diri untuk menghadapi stres.

Cerita di atas adalah contoh coping stress, ada orang yang bisa membangun kemampuan diri secara positif dan ada juga yang malah sebaliknya. Makan berlebihan, kelihatan semangat dan hal lainnya yang bisa menyebabkan kerugian di masa datang dan menimbulkan efek negatif bagi diri kita sendiri merupakan bagian dari coping stress yang negatif.

Coping stress yang menghasilkan perilaku positif bisa disebut dengan Coping Stress Adaptif dan untuk yang negatif disebut dengan Coping Stress Maladaptif. Hayoo kalian termasuk yang mana saat menghadapi stress, yang Adaptif atau maladaptif ?

Cara Mengelola Stress 



Setelah kami bersama-sama mendengarkan penjelasan tentang apa itu stres dan bagaimana perilaku manusia saat menghadapinya. Kemudin masuk saat kami akan dicoaching, kami dibuatkan group kecil di mana setiap group berisikan lima orang coachee (orang yang dicoaching) dan satu orang coach. Percakapan dalam group bersifat konfidensial, tidak boleh dishare keluar jadi kami bebas untuk menumpahkan perasaan, mengemukakan pendapat. Kita semua duduk sejajar!

Group kami terdiri dari saya, Kak Dawiah, Icha, Lendy dan Kak Firli. Semua peserta dari kota Makassar, Bandung dan Jakarta yang dicoaching oleh Coach Fransiska Amir, beliau meminta untuk dipanggil dengan nama akrabnya saja yaitu Kak Cheeka. Kak Cheeka menjelaskan definisi dari coaching secara sederhananya adalah : “ Proses percakapan 2 arah antara coach dan coachee dari posisi saat ini menuju sisi yang lebih baik yang menjadi goals dari coaching ini”.

Ada empat cara yang bisa kita lakukan dalam mengelola stress, mari kita simak caranya :

Identifikasi Stress

Kenali stres yang kalian rasakan, cari tahu apa penyebabnya dan bagaimana semuanya bisa terjadi. Semua orang pasti pernah merasakan stres, tapi penyebabnya pasti berbeda-beda ya. Coba deh gali terus ke dalam diri kamu dan temukan apa penyebabnya. Setelah ditemukan, terima dan akui saja. Nggak usah ngeyel ya. 😁

Release Stress

Setelah kita tahu penyebab dari stres, carilah cara untuk melepaskannya. Menerima dan menghadapi adalah cara saya melepaskan stres. Semakin cepat dihadapi akan semakin cepat diri saya meng-accept kondisi yang ada. Di fase ini kita diminta untuk menyebutkan hal-hal apa saja yang bisa kita jadikan release atau pelepasan dari kondisi stress yang ada. Kurang lebih mencari solusinya gitu.

Seperti saat kondisi pandemi ini, jujur saya tidak mau berdamai dengan virus covid-19 tapi saya mau berdamai dengan keadaan atau kondisi setelah covid mendarat di bumi. Saya akan perangi covid-19 sampai titik darah penghabisan, biarin sabun mandi cepet habis, kulit sampai lecek karena kebanyakan hand gel, muka belang karena pakai masker, semua itu bukan masalah bagi saya. Saya akan selalu memastikan bahwasanya saya tidak akan membahayakan diri saya sendiri dan orang lain.

Ketika keadaan memaksa saya untuk berdamai maka saya berdamai dengan takdir Allah SWT Sang Maha Pencipta yang telah menurunkan covid-19 di tahun ini. Dengan begitu saya merasa lega dan yakin semua ini datang dari-NYA dan akan kembali pada-NYa. 

Selain hal-hal di atas saya juga melakukan release stress untuk kondisi pandemi dengan cara mengerjakan hal-hal baru, seperti belajar baking, melukis dll.

Ambil Hikmahnya

Dalam setiap masalah pasti ada pelajaran yang bisa kita dapatkan, bukankah begitu man teman? Coba cari hikmah dan nilai positif yang kita temukan saat penghadapi kondisi stres. Contoh : Ternyata punya lusinan baju di lemari nggak ada memberikan banyak manfaat untuk kondisi pandemi kayak gini, yang dipakai yang paling kaos sama celana jogger doang. Padahal ngumpulinnya udah kayak apaan, tur dari mall ke mall. Selain itu dengan WFH saya bisa kumpul terus sama paksu yang biasanya jadi suami jarum super, jarang di rumah suka pergi-pergi terus.😂

Tetapkan Goals dan Komitmen 

Setelah mendapatkan hikmah dan nilai kebaikan, setelah itu coba deh buat komitmen untuk ke depannya. Pertahankan yang hal baik yang sudah dilakukan dan tingkatkan menjadi lebih baik lagi. Contoh : Nggak usah belanja baju terus, ttd. Bapak Suami.

---

Empat cara di atas bisa kalian jadikan patokan untuk mengelola stress, tuliskan semua yang kalian rasakan buat komitmen dan jalankan. Kegiatan coaching ini difokuskan untuk memberikan insight tentang bagaimana cara menghadapi stres secara efektif. 

Coaching manajemen stres adalah sebuah bentuk usaha untuk meningkatkan atau membangkitkan coping stress adaptif yang akan membantu kita dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat kondisi yang terjadi dalam hidup seperti saat pandemi ini. Saat dimana banyak sekali terjadi perubahan dan menuntut gaya hidup yang baru. Kalau enggak kuat-kuat iman bisa-bisa kena stres, padahal kalau udah stres rugi banget, imun tubuh bisa menurun dan semangat pun bisa drop.

Setelah ikut acara coaching ini hati rasanya plong dan mendapatkan solusi. Masalah pasti akan selalu ada, tapi setidaknya saya jadi semakin yakin bisa menghadapinya.

Di masa pandemi ini hampir semua orang merasakan kesedihan dan kekhawatiran yang sama. Jika kalian merasa stres dan insecure kalian nggak sendirian kawan! Kita semua menghadapi musuh yang sama, virus tak kasat mata tapi dia ada dan nyata. 

Stress itu manusiawi asal jangan berlebihan dan kalau bisa segera dicari solusinya. Tetap jaga kesehatan dan tetaplah waspada. Berusahalah untuk bahagia karena rasa bahagia baik bagi imunitas diri atau bahagialah karena alhamdulillah sampai saat ini kita masih sehat-sehat saja. Celebrate it with happiness!


Insight Indonesia 
Instagram : @insightgroupid
Telphone : 082260070003


Be First to Post Comment !
Eryvia Maronie mengatakan...

Alhamdulillah ya teh. Semua hal yang terjadi pasti seizin Allah, jadi harus disyukuri dengan memetik hikmahnya.

Semoga kita sehat selalu.
Gak gampang stres.
Karena kalo stres, imun tubuh bisa menurun. Kalo udah gitu, kita jadi gampang kena penyakit.

Jadi, mari kita berbahagia!

Culvert SNI mengatakan...

Nice insight kak, jadi lebih produktif lagi kalau sudah bisa mengatasi stress berkepanjangan

Dewi Rieka mengatakan...

Bagus kelasnya ya Mak membuat kita aware terhadap gejala stres dan berusaha cari cara untuk mengatasinya,berdamai dengan situasi..

Dima mengatakan...

stress ku kadang dateng karna overthinking :(

Mydaypack mengatakan...

pantas jagoo k awiee, trnyata sering ikut kelas2 online. Pantas jd panutan mmg hihiii

oh iya bang, sy ada award buat kak awiee nih di postingan terakhir saya
http://mydaypack.com/liebster-award-finding-bloggers/

Abby Onety mengatakan...

Abis coaching plong banget ya rasanya. Hidup ini terasa ringan setelah tau cara mengelola stress sec adaptif

Unga mengatakan...

Kalau gak ngerti bakalan gak tahu ternyata sakit-sakit fisik ringan merupakan gejala stress yah teh. Sebelum menghadapi stress sebaiknya kita memang harus mengenali dulu apa yang memicunya.

duniamasak mengatakan...

yes betul! pasti di setiap kejadian ada hikmah yang bisa diambil :D stay positive!

Posting Komentar

Custom Post Signature

Custom Post  Signature