Jumat, 16 Juni 2017

Bermedia Sosial Yang Membawa Keselamatan Di Dunia Dan Akhirat



"Kata Media seperti yang di sebutkan dalam buku Saatnya Kita Melek Media terbitan KOMINFO, berasal dari kata Medium yang mempunyai arti Perantara. Dalam Perspektif komunikasi Media bisa di artikan sebagai alat atau teknologi dan juga sebagai Instisusi (Barker,2004). Dan kata Masa, berarti masyarakat luas atau umum. Sehingga Media Masa kurang lebih mempunyai arti  Teknologi atau Institusi yang memfasilitasi Komunikasi Masa." - Buku Saatnya Kita Melek Media -

Pada saat ini media memegang peranan sangat penting dalam kehidupan kita sebagai individu, bermasyarakat dan bernegara. Media menjadi bagian dari kita yang semakin sulit untuk di pisahkan, terutama media elektronik berbasis internet. Semenjak internet mudah untuk di akses, berita dan informasi menjadi mudah untuk di dapat oleh masyarakat, terlebih ketika semakin menjamurnya media sosial. Media sosial menjadi tempat untuk saling bertukar informasi, kabar dan self branding bagi penggunanya.

Saya ingat akun medsos pertama yang saya punya adalah friendster, ups ketahuan deh umurnya 😅. Saya mengunakan Friendster sebagai tempat saling sapa dan memberikan testimony dengan teman saya kala itu. Nggak lama berselang, muncullah facebook dan multiply. Langsung deh bikin juga akun facebook dan Multiply. Pada waktu itu media sosial masih berbatas sekedar untuk tempat saling sapa dan mencari teman saja, bisa juga sih buat yang mau ngeceng cari jodoh wkwkwk tapi saya sih enggak lah yaww 😜. Karena feature yang di berikan oleh medsos belum se-banyak sekarang. Bahkan akun hatters ajah kayaknya belum banyak muncul kepermukaan. Pokoknya main medsos masih adem, beda banget sama jaman sekarang. Ketika buka Facebook timeline isinya orang sharing link berita bernada negative, plus di tambahin caption yang bikin mata perih kalau di baca. Kadang saya scroll ke bawah buat cari postingan yang adem adem, eh di bawah ternyata banyak juga yang share status yang bernada panas, saling serang, saling menyindir dan masih banyak lagi. Entah status macam itu memang lagi trend, atau saya yang memang kurang kekinian, atau beginilah gambaran dunia saat ini?.



Nah makanya pas di ajak ikutan Flash Blogging - Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila Dalam bermedia Sosial oleh Nunu, Ketua Blogger Anging Mamiri. Saya langsung cuss daftar,  biar tahu kaya apa sih etika bermedsos yang baik menurut norma sosial dan agama kita.

Acara yang di gelar oleh KOMINFO di Hotel Clarion Makassar Pada tanggal 16 Juni 2017. Pada acara Aktualisasi Nilai Nilai Pancasila dalam Bermedia Sosial ini, KOMINFO mengundang para blogger Sulsel khususnya Makassar untuk juga mengikuti kegiatan flash blogging. Yaitu di suruh ngeblog di tempat secara live.

Acara ini di hadiri oleh Bp. Andi Hasdullah, Kepala Dinas KOMINFO dan Kesandian Sulawesi Selatan, Bp. Dedet Surya Andika Direktur Satistik dan Media ( DIRJEN Informasi Publik Kementrian Informatika). Dan juga 3 Orang narasumber yang menjadi pembicara pada saat Diskusi, para narasumber tersebut adalah : DR. Heri Santoso - Kepala Pusat Studi Pancasila UGM, Bp. Andoko Data dari Tim Komunikasi Kepresidenan,  dan Prof. DR H. Muh Nur Khalid, MA Sekretaris Umum MUI Makassar. .


Acara di buka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang di pimpin oleh dirigen. Kemudian di lanjutkan oleh pidato singkat dari Kepala Dinas KOMINFO dan Kesandian  Sulsel dan Bp. Dedet Suryanandika Direktur Statistik dan Media ( DIRJEN Informasi Publik Kementrian Informatika).



Dalam Pidatonya BP. Andi Kepala Dinas KOMINFO dan Kesandian Sulsel menghimbau agar masyarakat bisa dengan bijak mengunakan medsos sebagai sara komunikasi dan peyebaran berita. mengingat pada saat ini Medsos memegang peranan sangat penting untuk penyebaran informasi, dimana informasi yang di terima belum tentu semuanya benar dan sesuai. Banyak sekali penyebaran berita dan informasi yang pada akhirnya bisa menjadi media pemecah belah bangsa, menghancurkan moral bangsa dan menyulut kebencian dan amarah. Karena itu KOMINFO menganggap sangat perlu menghimbau masyarakat pengguna internet dan medsos, agak bisa menggunakan medsosnya dengan bijak. Salah satunya adalah dengan melakukan kemitraan dengan masyarakat Sulsel, dengan mensosialisaikan Program Ayo Santun dan Produktif

Ayo santun merupakan sebuah upaya mengajak masayarakat pengguna media sosial untuk mengunakan Media Sosial secara santun dan sehat. Dengan membagikan  informasi2 yang benar dan bisa di pertanggung jawabkan, berkonten positive dan membangun. Sedangkan untuk Produktif, Kominfo berusaha membangunkan masyarakat untuk aktif mengunakan media sosial sebagai salah satu media komunikasi dan penyebaran informasi yang benar.

Acara kemudian di lanjutkan dengan diskusi interaktif, yang di pandu oleh Moderator. Dalam diskusi ini para narasumber di berikan waktu 15 menit untuk memberikan presentasi dan informasi menyenai subject fieldnya masing masing.

Studi Pancasila Dan Kehidupan BerMedia Sosial



Diskusi pertama  dibawakan oleh, DR. Heri Santoso Kepala Pusat Studi Pancasila UGM. Banyak membahas mengenai kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbudaya, beragama dan bernegara. Yang pada akhirnya akan juga terbawa dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

Tetapi dalam kehidupan bersosial media sendiri kadang terjadi benturan dalam kegiatan bersisoalisasi. Dan masalah sering kali muncul ketika kita berada di sosial media, tidak berhadapan langsung dengan orang perorang tapi bukan berarti dapat terhindar dari konflik bersosialiasi. Konflik sering kali muncul ketika kita berhadapan dengan nilai2 yang mengatur tentang dasar, aturan main dan kriteria nilai. Dalam media sosial dan bahasa.

Bagaimana agar Pancasila tetap eksis dalam kehidupan bermasyarakat saat ini? pastinya hal tersebut menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Pemerintah. Mewujudkan kehidupan sosial yang adil dan beradab, baik di dunia nyata dan maya merupakan  salah satu hal yang harus di wujudkan. Terutama saat ini kita semua rasanya menjadikan media sosial di dunia maya sebagai tempat bersosialisasi, di bandingkan bersosialisasi secara langsung.

Saking aktifnya bersosmed di dunia maya, kadang kita sering kali melupakan nilai2 sosialisasi yang sesungguhnya. Seperti tetap harus santun dalam menulis komen, harus memastikan informasinya kita share benar adanya, dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi tantangan terbesar bagi Pemerintah saat ini adalah : Kerapuhan internal bangsa dan Proxy war yang bisa merenggut martabat bangsa Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil dan makmur. Maka dari itu di butuhkan upaya upaya pencegahan, agar bangsa kita terhindar dari hal2 yang yang tidak diinginkan. Terlebih upaya proaktif dari pemerintah untuk menghidupkan kembali, nilai nilai Pancasila agar bisa di aktualisasikan dalam bersosmed di dunia maya.

Kadang saya miris banget ngeliat kondisi saat ini, banyak berita hoax yang mengadu domba. Memecah belah persaudaraan, berita yang menghasut umat beragama dan golongan, dan masih banyak lagi. Kalau kita nggak pintar2 memilih berita dan informasi seperti apa yang ingin kita lihat/baca, yang ada main medsos di internet bakalan bikin hari2 kita bete banget.

Fatwa  MUI Nomor 24 Tahun 2017


Pada diskusi bersama Sekretaris Umum MUI Wilayah Makassar Prof. DR H. Muh Nur Khalid, MA , menerangkan secara singkat tentang Fatwa MUI Nomor 24 tahun 2017 tentang Hukum dan pedoman bermuamalah di media social. Seperti kita ketahui baru baru ini MUI baru saja mengeluarkan fatwa terbaru yang mengatur tatacara berkehidupan di media sosial.

Kenapa MUI mengeluarkan Fatwa No. 24 tersebut adalah sebagai acuan dalam kehidupan bersosial media. khususnya mengatur umat muslim di Indonesia sebagai tuntunan menyelamatkan umat dan bangsa. Dasar yang menjadi Fatwa MUI tsb adalah Alquran, hadis, pendapat ulama, sebagai bentuk concern MUI terhadap banyak hal negative terkait agama dan sara yang sering terjadi belakang ini.

Penggunan media digital, khususnya sosmed sering kali menjadi sarana penyebar fitnah/hoax, ghibah, ujaran kebencian dan banyak hal negative lainnya sehingga menimbulkan disharmoni sosial yang menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Pastinya kalian sering juga kan ya pas buka akun sosmed baik itu FB, Instagram, dan lainnya di timeline isinya kadang sharing link berita bernada negative dan berita hoax atau bahkan gambar/berita berkontent dewasa. Kadang sharing2 yang kaya begitu itu yang bikin saya malas buka beberapa medsos saya. Pas buka langsung bikin ilfeel banget, mending di tutup lagi aja. Dan yang paling parah, makin kesini konten berita macam itu, makin banyak ajah. Ngotor2in time line dan mata saja, akhirnya saya secara manual memutus tali pertemanan dengan akun akun yang kerjaannya nyebar2 hoax atau berita gaje. 

Menurut Pa Kyai sebagai seorang muslim,  ketika kita (saya,kamu, kalian...) menerima sebuah kabar/informasi/berita dalam bentuk apapun itu jangan main di share aja, kita wajib melakukan tabayyun atau cek dan ricek atas berita tersebut. Kalau udah di cek kebenarannya, dan berita tersebut memang benar, baru boleh di bagikan.

Ada 3 point penting yang wajib kita ketahui ketika kita mau bersosialisasi dalam medsos. agar kita terhindar dari hal hal bisa merugikan kita baik di dunia maupun akhirat.

Di sebutkan Setiap muslim yang bermuamalah melalui medsos wajib memperhatikan hal2 sbb:

1. Senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan dan tidak mendorong pada kekufuran dan kemaksiatan.
2. Mempererat persaudaraan (ukhuwwah), baik persudaraan keislaman, persaudaraan kebangsaan maupun persaudaraan kemanusiaan.
3. Memperkokoh kerukunan, baik intern umat beragama, antar umat beragama, maupuan antar umat beragama, maupun antar umat beragama dengan pemerintah.      

Setiap Muslim yang bermuamalah melalui media sosial di HARAMkan untuk

1. Melakukan ghibah,fitnah, nanimah dan penyebaran permusuhan
2. Melakukan bullying, ujaran kebencian dan permusuhan atas dasar suku agama,ras atau antar golongan
3. Menyebarkan hoax serta informasi bohong meskipun tujuannya baik, serta info tentang kematian orang yang masih hidup
4. Menyebarkan materi pornografi, kemaksiatan dan segala hal yang terlarang secara syar’i

Fatwa MUI di keluarkan sebagai penguat UU 11 no 28, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Dan memberikan pedoman kepada masyarakat dalam kehidupan bermedia sosial. Agar Bersinergi antara negara dan agama, sehinga kita bisa hidup damai dalam perbedaan dan harmonis sebagai suku bangsa.

Nah ini yang kadang tidak saya sadari, saking asiknya main medsos. Kepoin ig yang sharing berita artis lah, atau ngikutin berita politik lah bahkan mantengin akun akun gaje. Kadang banyak dapat informasi yang suka saya bahas lagi bersama teman teman, di bahas sampai puas 😅 ya namanya juga mamak2 ya. Padahal kan informasi yang saya dapat itu belum tentu benar adanya. Mentang mentang yang sharing akun ber follower jutaan, belum tentu juga informasi nya valid kan. setelah baca Fatwa MUI No. 24 ini Sekarang jadi lebih hati2 dalam bermedsos, jangan sampai gara gara keasikan baca info nggak jelas, eh malah bikin banyak dosa.

Salam Dari Sudut Istana

Bp. Andoko Data beserta 2 orang peserta flash blogging yang beruntung mendapatkan payung istana

Dalam Diskusi bersama Bp. Andoko Data dari Tim Komunikasi Presiden, banyak menyuguhkan cerita tentang Pencapaian yang telah di raih pada masa Pemerintahan Presiden Jokowi. Di mana pada tahun pertama masa pemerintahan berfokus pada : Pondasi, tahun ke 2 : pada Percepatan dan tahun ke 3 : Pemerataan. Yang pada akhirnya mencapai tujuan utamanya, yaitu menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang Maju.



Salah satu hal yang menarik adalah ketika kita di perlihatkan akun youtube : Sudut Istana. Yang menceritakan segelintir cerita yang terjadi dalam sudut istana, di kemas secara apik dan menarik untuk di lihat. Sok atuh di cek cusss ...




Sesi Photo bersama, picture credit : www.qiahladkiya.com

Dari banyak hal yang di sharing hari ini, membuat saya semakin tergerak untuk menjadi pengguna medsos yang bijak dan bertanggung jawab. Mulai deh kurangin kepo ke akun2 gosip artis 😅dan muali yuks bikin caption yang positif dan membangun. Karena akun Medsos kita itu sebenarnya self branding diri kita lho. Apa yang kita share dan tulis di sana, menggambarkan karaktek dan pribadi kita sebagai pemilik akun. walaupun kita pake gambar avatar, bikin akun bodong, tetep ajah kaleee lo butuh temen walaupun temen lo sama2 akun avatar dan bodong juga. Mana enak elo yang upload photo/status, elo yang like  ... eh trus elo yang komen .... lalu elo juga yang jawab juga komennya 😅😆. Situ sehat ???😋

Yuk mari kita menjadi manusia sosmed yang berprilaku positive dan membagikan hal yang baik dan bertanggung jawab. Banyak hal di dunia nyata udah surem dan serem cyiiin, jangan sampe dunia maya juga kita bikin surem. Terus kita mau main di mana, di dunia ghaib??? aishhh kalian ajah deh main di sana 😁.

Wassalam, semoga informasi ini berguna ya. Sok atuh jangan lupa komen.


Be First to Post Comment !
Alfu laila mengatakan...

Nice post mbak Awie :)) btw, saya sukanya lihat postingan2 positif di sosmed..secara ga langsung bikin aura kita jadi ikut positif juga :D

Mutia Faridah mengatakan...

Betul itu mbak, kita memang harus bijak menggunakan akun media sosial. Kalo mau update status ya yang positif-positif saja. Baper, mengeluh, galau dan hal-hal negatif lain sebaiknya disimpan untuk diri sendiri :)

Dewi Rieka mengatakan...

Bergizi banget yaa isi workshopnya..kita maksimalkan medsos dan blog untuk kebaikan aamiin

Eryvia Maronie mengatakan...

Sebagai pengguna sosial media sudah semestinya kita bijak dalam menyebarkan informasi demi kemaslahatan bersama #tsaaah

Zilqiah Angraini mengatakan...

demi Indonesia Maju ya mbak, saya terharu skali waktu sesi pak Andoko...

fillyawie mengatakan...

Bener banget Alfu, apa yang kita share tanpa sengaja berefek langsung pada orang lain yang melihat/membacanya.

fillyawie mengatakan...

Setuju banget mba, apa yang kita share mencerminkan diri kita banget. Jadi jaim itu memang perlu ya mba. Terimakasih sudah mampir

fillyawie mengatakan...

Iya Mba, setuju 👍. Insha Allah mudah2an bisa begitu 🙏. Terimakasih sudah mampir.

fillyawie mengatakan...

Cocokmi itu 👍. Positive Blogging salah satunya. Kaya kita2 gini 😂😂

fillyawie mengatakan...

Iya Presentasi Pa Andoko memang menarik sekali ya. Terutama slide yang di bawakan oleh beliau sangat interaktif.

Posting Komentar

Custom Post Signature

Custom Post  Signature