FYI Fillyawie officially pindah ke makassar. Walaupun baru nyicil2 pindahannya, tapi ya lumayan lah udah 1 bulan lebih saya merasakan hembusan angin Mamiri berhembus kencang dan menyejukan di kehidupan saya.
Kenapa pindah .... ???? Adakalanya kita harus mengikuti jalannya hidup dengan lapang dada, sehingga kita bisa menjalani semuanya dengan ringan dan bahagia. itu jawaban cliche banget ya. padahal 2 bulan lalu ketika suami telepon dari kantor bahwa 4 hari lagi kita harus pindah ke Makassar. Saya sempat terbengong2, bagaimana menyiapkan semuanya dalam waktu yang singkat. Ya Intinya memang harus pindah, mengikuti suami yang berpindah tugas ke sini.
Singkat cerita sekarang saya sudah ada di Makassar. Di tempat dengan cahaya matahari yang sangat berlimpah, di mana jam 6 pagi sudah berasa seperti jam 08.00wib di Tangerang. dan 5 sorenya matahari masih terang sekali seperti jam 15.00wib di Tangerang. Yang pasti bakalan boros sunblock ya. Tapi bagus banget buat foto2, karena cahaya Mataharinya nyentang banget (bahasa Tangerang itu nyentang 😆, artinya terang sekali sampai menyilaukan).
Yuk, kita bahas sedikit mengenai kota Makasar.
Menurut data yang saya kutip dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar
Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Dari aspek pembangunan dan infrastruktur, kota Makassar tergolong salah satu kota metropolitan di Indonesia, yaitu urutan kedua terbesar di luar pulau Jawa setelah kota Medan. Dengan memiliki wilayah seluas 199,26 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa, kota ini berada di urutan keenam berpenduduk terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang. [1][2] . Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro
Dari aspek pembangunan dan infrastruktur, kota Makassar tergolong salah satu kota metropolitan di Indonesia, yaitu urutan kedua terbesar di luar pulau Jawa setelah kota Medan. Dengan memiliki wilayah seluas 199,26 km² dan jumlah penduduk lebih dari 1,6 juta jiwa, kota ini berada di urutan keenam berpenduduk terbesar di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan Semarang. [1][2] . Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro
Makassar yang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia, membuat saya tidak begitu khawatir ketika harus pindah ke sini. sebelum pindah ke Makassar saya sudah sempat browsing mengenai banyak hal yang bisa saya temui sini. baik dari segi kebudayaan, kehidupan dan makanannya pastinya. Karena kan hidup perlu makan pastinya. Dan untungnya saya memang sering makan makanan khas Makassar di Resto Pelangi Kelapa Gading dan Bintaro. Jadi ya lumayan sudah tahu apa itu coto, mie titi, palu basa dan es pisang ijo.
So far sih menurut saya Makassar adalah kota yang asik dan challenging . Asik karena kotanya udah tergolong metropolis, mau cari baju branded kaya HnM, Zara di sini juga udah ada bisa di cari di Trans Mall. Mau muter2 pakai busway, di sini juga ada. kalian bisa naik BRT punya kota Makassar. mau ngopi atau ngafe2, jangan di tanya lagi deh kalau itu mah. Yang namanya Coffeeshop atau tempat kongkow2 mah buanyak banget di tiap sudut kota. Challaging karena walau tergolong Kota Metropolis. Makassar juga menawarkan wisata alam yang luar biasa indah, sebut saja kecamatan Maros dengan gunung kapurnya, hutan pinus Malino, pulau Khayangan dan masih banyak lagi. Nanti kita kunjungin satu2 ya, trus kita bahas di sini. ( haisssshh masih rencana ajah 😟 udah di bahas )
Besok2 kita bahas satu persatu ya petualangan saya di kota Makassar.
Sampai ketemu di cerita berikutnya.
X.O
awie
Be First to Post Comment !
Selamat jadi warga makassar, mbak awie..hihi
Alfuuuu terimakasih banyak. ajak2 klo nongrong2 di Mall atau meetup lagi yakkkk xixixi
Welcome to Kota Daeng kak awie, selamat menikmati matahari kota ini..hihihi
Selamat datang di Kota Angingmammiri ya Mba. Boleh gabung dengan Komunitas Blogger Makassar, ada kelas MAM untuk blogger perempuannya :)
Thank you Nurul annisa
Posting Komentar